Follow Us

Bikin Penasaran, Foto Sampul Kitab Kuno Ini Disebut Mirip Wajah Yesus

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 17 Juli 2021 | 10:05
Sebuah kitab yang sampulnya menampilkan sosok timbul lelaki berambut keriting. Arkeolog menduganya sebagai seraut wajah Yesus Kristus. Apabila benar, berarti penggambaran Yesus tertua yang pernah ada.
DAVID O' NEILL/D K IMAGES

Sebuah kitab yang sampulnya menampilkan sosok timbul lelaki berambut keriting. Arkeolog menduganya sebagai seraut wajah Yesus Kristus. Apabila benar, berarti penggambaran Yesus tertua yang pernah ada.

Fotokita.net - Foto sampul kitab kuno ini membuat penasaran para peneliti. Maklum, potret bagian depan kitab kuno ini disebut mirip dengan wajah Yesus Kristus.

Lihat baik-baik foto di atas. Foto itu menampilkan potret bagian sampul dari sebuah kitab kuno yang menampilkan berupa sosok wajah yang mungkin tampak familiar.

Dari foto itu, diketahui sosok wajah itu mungkin sangat akrab: lelaki berjenggot dengan rambut bergelombang. Detail lukisan potret ini sulit terlihat, namun dari sudut pengelihatan tertentu, di sekitar alisnya terlihat seperti sebuah mahkota berduri.

Gambar seraut wajah itu disebut mirip Yesus Kristus. Gambar tersebut tergeletak di gua tersembunyi, selama hampir 2.000 tahun. Apabila asli, temuan ini bisa merupakan gambar wajah Yesus Kristus yang pertama kali.

Bahkan, gambar ini mungkin dibuat pada masa yang sama, oleh seniman yang sungguh mengenalnya.

Penggalian baru-baru ini membuahkan hasil yang luar biasa. Selain potret Yesus Kristus, ditemukan juga 70 kitab berupa buklet di sebuah gua, di perbukitan yang menghadap ke arah Laut Galilea.

Baca Juga: 9 Cara Membuat Bingkai Foto Unik, Ternyata Bisa Segampang Ini

Bukletnya berukuran kecil, sedikit lebih kecil dari kartu kredit modern. Semua sisinya masih dalam keadaan disegel dan sampul cetak timbul atau 3-D berbentuk wajah manusia. Sampul-sampul itu terbuat dari besi.

Wajah 3-D pada sampul tersebut satunya memiliki jenggot, tetapi yang lainnya tidak berjenggot. Terlihat juga bekas sidik jari pembuatnya pada temuan tersebut.

Di bawah sampul wajahnya, terdapat sebuah tulisan berupa naskah Ibrani kuno yang belum diketahui artinya. Sejauh ini, hanya ditemukan sebuah frasa yang artinya: Juru Selamat Israel.

Kabar penemuan ini pernah dilansir Daily Mail pada 2011. Pemilik termuan tersebut adalah sopir truk Badui bernama Hassan Saida, yang tinggal di desa Arab umm al-Ghanim, Shibli.

Dia telah menolak untuk menjual buklet tersebut, namun dia bersedia meminjamkan dua sampel untuk dikirim ke Inggris dan Swiss demi pengujian.

Awalnya, artefak tersebut ditemukan di sebuah gua di Desa Saham, Yordania, dekat dari Israel. Menurut sumber di Desa Saham, dia menemukannya lima tahun yang lalu setelah peristiwa banjir bandang menimpa.

Baca Juga: Nyesal Baru Tahu, Ternyata 6 Jenis Tanaman Herbal Ini Ampuh Tangkal Virus Corona, Ini Fotonya

Sebuah kitab yang sampulnya menampilkan sosok timbul lelaki berambut keriting. Arkeolog menduganya sebagai seraut wajah Yesus Kristus. Apabila benar, berarti penggambaran Yesus tertua yang pernah ada.
DAVID O' NEILL/D K IMAGES

Sebuah kitab yang sampulnya menampilkan sosok timbul lelaki berambut keriting. Arkeolog menduganya sebagai seraut wajah Yesus Kristus. Apabila benar, berarti penggambaran Yesus tertua yang pernah ada.

Ketika peristiwa banjir bandang, air bah menyapu pegunungan dan memperlihatkan sebuah batu besar. Lalu, warga menyingkirkan batu tersebut. Ternyata, terdapat sebuah gua di balik batu besar tersebut.

Di dalam gua, mereka menemukan sebuah bagian pada tembok yang menjorok ke dalam, membentuk semacam kolom. Kolom-kolom tersebut berisikan buklet. Ada juga objek lain termasuk beberapa pelat logam dan gulungan timah.

Daerah ini terkenal sebagai tempat perlindungan bagi orang Yahudi kuno. Mereka melarikan diri dari serangkaian pemberontakan terhadap kekaisaran Romawi pada abad kedua Masehi.

Era tersebut sangat penting bagi para ulama Alkitab karena mencakup pergolakan politik, sosial, dan agama, yang menyebabkan pertikaian antara Yudaisme dan Kristen. Pertikaian tersebut berakhir dengan kemenangan oleh Kekristenan Romawi.

Baca Juga: Nekat Terobos PPKM Darurat, Ribuan Orang Datangi Peternakan Ini Demi Foto Bareng Sapi Terkecil di Dunia

Arkeolog menduga bahwa sampul buklet ini menggambarkan peta Yerusalem. Buklet tampak dikunci oleh deretan cincin.
DAVID O' NEILL/DKIMAGES

Arkeolog menduga bahwa sampul buklet ini menggambarkan peta Yerusalem. Buklet tampak dikunci oleh deretan cincin.

Gua berjarak kurang dari 150 kilometer dari Qumran, tempat Gulungan Laut Mati ditemukan. Menurut arkeolog, Gulungan Laut Mati berisikan versi paling awal dari Alkitab Ibrani dan teks-teks lainnya.

Penemuan-penemuan utama itu berhubungan dengan kebangkitan Kekristenan. Gulungan Laut Mati terdiri atas beberapa lembaran yang tampaknya menggunakan bahasa Fenisia. Halaman awalnya pun berupa gambar bergaya, bukan potret wajah, seperti yang ditemukan baru-baru ini.

Gulungan yang baru-baru ini ditemukan masing-masing berisikan delapan atau sembilan halaman, dan diikat dengan cincin timah.

Sebagian lembarannya rusak karena terkorosi (perusakan yang disebabkan oleh reaksi kimia) sehingga harus berhati-hati saat membukanya.

Banyak buku yang semua sisinya masih disegel dengan cincin logam. Artinya, buku-buku tersebut tidak dimaksudkan untuk dibuka. Boleh jadi, buku-buku itu mengandung kata-kata suci yang seharusnya tidak dibaca secara sembarang.

Baca Juga: Aksi Gajah Kecil Melukis yang Direkam Kamera Viral, Netizen Geram Hingga Ancam Lakukan Ini

Pada 2001, pakar forensik Inggris dan arkeolog Israel telah berkolaborasi untuk mengembangkan model komputer wajah Yesus Kristus berdasarkan antropologi forensik. Hasilnya, seraut wajah Yesus yang berbeda dengan  lukisan-lukisan versi Eropa.
BBC Documentary

Pada 2001, pakar forensik Inggris dan arkeolog Israel telah berkolaborasi untuk mengembangkan model komputer wajah Yesus Kristus berdasarkan antropologi forensik. Hasilnya, seraut wajah Yesus yang berbeda dengan lukisan-lukisan versi Eropa.

Hassan Saida, warga desa Arab umm al-Ghanim, Shibli. Dia menolak untuk menjual buklet dengan lukisan wajah tersebut, namun bersedia meminjamkan dua sampel untuk dikirim ke Inggris dan Swiss demi pengujian.
DAVID O' NEILL/DKIMAGES

Hassan Saida, warga desa Arab umm al-Ghanim, Shibli. Dia menolak untuk menjual buklet dengan lukisan wajah tersebut, namun bersedia meminjamkan dua sampel untuk dikirim ke Inggris dan Swiss demi pengujian.

Source : daily mail

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest