Fotokita.net - Long Covid merupakan gejala berkepanjangan akibat virus corona yang dialami penderita setelah dinyatakan sembuh. Biasanya long Covid dialami 1-5 orang.
Long Covid rupanya lebih banyak dialami wanita dibandingkan kaum pria. Gejalanya berbeda-beda, dari yang ringan bahkan hampir tidak terlihat sampai yang berakibat fatal bagi sebagian yang lain.
Gejala Long Covid-19 sendiri biasanya berupa kelelahan, masalah irama jantung, masalah pernapasan dan sebagainya.
Baca Juga: Air Rebusan Bawang Putih Sembuhkan Covid-19, Ini Fakta Sebenarnya
Para ahli pun berusaha mencari tahu penyebab wanita lebih berisiko tinggi mengalami Long Covid-19.
Mengutip Times of India, berikut adalah 3 faktor ini yang membikin wanita lebih mudah mengalami long Covid. 3 faktor ini yang mungkin dapat meningkatkan peluang wanita untuk mengalami komplikasi pasca-Covid-19.
Baca Juga: Mohon Jangan Diulangi 5 Kebiasaan Fatal Ini, AC Cepat Rusak Hingga Tagihan Listrik Meledak
1. Peningkatan hormon
Evaluasi yang dilakukan beum lama ini mengisyaratkan bahwa perbedaan atau gejolak hormonal dapat mengubah respons vaksinasi pada wanita dan menyebabkan gejala seperti sakit perut, perubahan sementara pada siklus menstruasi, dan secara umum efek samping yang lebih intens.
Kemungkinan, perubahan hormonal juga bisa menjadi alasan mengapa wanita berisiko tinggi mengalami komplikasi pasca-COVID dan gejala berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah dites negatif untuk virus.
Hingga saat ini, ada sekitar 55 gejala long Covid yang diindentifikai. Dari jumlah tersebut, gejala paling umum adalah sesak napas, nyeri dada, batuk terus-menerus, kelelahan, nyeri tubuh, mialgia atau nyeri otot, perubahan siklus menstruasi, kecemasan, sulit tidur, kehilangan energi, kabut otak.