Selain itu, kandungan lemak trans dalam makanan yang digoreng juga memainkan peran penting dalam penambahan berat badan. Lemak ini diketahui dapat memengaruhi kerja hormon yang dapat meningkatkan nafsu makan dan menambah penyimpanan lemak.
Bahaya makan gorengan yang juga tidak bisa diremehkan adalah meningkatkan risiko terkena kanker. Bahaya ini bisa muncul akibat zat akrilamida yang dapat terbentuk selama proses memasak dengan suhu tinggi, seperti menggoreng.

Ilustrasi gorengan. Kini, bahaya makan gorengan ternyata bisa musnah cuma dengan cara gampang ini.
Makanan bertepung, seperti kentang goreng atau ayam goreng tepung, diketahui akan mengandung akrilamida yang lebih tinggi ketika terpapar suhu tinggi. Jika terlalu banyak dan sering dikonsumsi, zat ini diduga bisa menyebabkan beberapa jenis kanker, seperti kanker ovarium.
Makanan yang digoreng biasanya dilapisi tepung. Makanan yang diolah seperti ini akan lebih tinggi kalori dan mengandung lebih banyak karbohidrat sederhana dan lemak tidak sehat.
Terlalu banyak lemak dalam makanan tidak hanya dapat menyebabkan penambahan berat badan, tetapi juga meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada anak-anak dan ibu hamil.
Wanita yang memiliki kebiasaan makan gorengan sebelum hamil pun diketahui berisiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional saat hamil. Hal ini patut diwaspadai karena diabetes gestasional bisa meningkatkan risiko komplikasi kehamilan yang berbahaya bagi ibu dan janin.
Selain itu, lemak trans pada makanan yang digoreng diketahui dapat meningkatkan jumlah senyawa yang mendukung peradangan dalam tubuh. Hal ini diketahui turut berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker.
Baca Juga: Nyesal Baru Tahu Sekarang, Pengobatan Autoimun Ternyata Gampang, Stop Konsumsi 2 Makanan Ini

Ilustrasi gorengan. Kini, bahaya makan gorengan ternyata bisa musnah cuma dengan cara gampang ini.