Follow Us

Innalillahi, Indonesia Kehilangan Sosok Tukang Kritik Polisi yang Berani, Pernah Bongkar Fakta 3 Anggota Polri Penembak Laskar FPI

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 16 Juni 2021 | 14:31
Neta S Pane dikenal berani mengkritik polisi. dia pernah membongkar fakta 3 anggota Polri penembak laskar FPI.
Instagram Habibneta

Neta S Pane dikenal berani mengkritik polisi. dia pernah membongkar fakta 3 anggota Polri penembak laskar FPI.

IPW berharap Komnas HAM dan Komisi III DPR mau mencermati pelanggaran SOP yang kemudian menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM dalam kematian anggota FPI yang mengawal Rizieq.

“Jika mengacu hasil rekonstruksi yang diumumkan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono terhadap kematian enam anggota FPI itu, setidaknya IPW melihat ada tiga pelanggaran SOP yang dilakukan anggota Polri. Utamanya dalam kasus kematian empat anggota FPI di dalam mobil petugas kepolisian,” ujar Neta seperti yang dikutip melalui siaran pers tertulisnya.

Baca Juga: Viral Munarman Lumpuh Karena Dianiaya Polisi, Pengacara Ungkap Kondisi Sebenarnya

Pane merinci pertama, keempat anggota FPI yang masih hidup, setelah dua temannya tewas (versi polisi tewas dalam baku tembak) dimasukkan ke dalam mobil polisi tanpa diborgol.

"Ini sangat aneh, Rizieq sendiri saat dibawa ke sel tahanan di Polda Metro Jaya tangannya diborgol."

“Kenapa keempat anggota FPI yang baru selesai baku tembak dengan polisi itu tangannya tidak diborgol saat dimasukkan ke mobil polisi?” tanyannya.

Baca Juga: Sudah Lama Pensiun, Mantan Gubernur DKI Jakarta Ini Dikabarkan Meninggal Dunia, Begini Faktanya

Kedua, papar Pane, memasukkan keempat anggota FPI yang baru selesai baku tembak dengan polisi ke dalam mobil polisi yang berkapasitas delapan orang yang juga diisi anggota polisi. Ditegaskannya, hal itu adalah tindakan yang tidak masuk akal, irasional, dan sangat aneh.

Ketiga, tambah Pane, anggota Polri yang seharusnya terlatih terbukti tidak promoter dan tidak mampu melumpuhkan anggota FPI yang tidak bersenjata. Sehingga para polisi itu main hajar menembak dengan jarak dekat hingga keempat anggota FPI tewas.

Dari ketiga kecerobohan ini terlihat nyata bahwa aparatur kepolisian sudah melanggar SOP yang menyebabkan keempat anggota FPI itu tewas di satu mobil. Dari penjelasan Kadiv Humas Polri itu terlihat betapa cerobohnya anggota polisi tersebut.

Baca Juga: Foto Tampang Pemasok Senjata KKB Papua, Kantongi Rp 1,3 Miliar untuk Lekagak Telenggen

Dari penjelasan Argo ini, IPW pun mempertanyakan, di mana promoternya Polri. Sebab itulah, Komnas HAM dan Komisi III perlu mendesak dibentuknya Tim Independen Pencari Fakta agar kasus ini terang benderang.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest