Mereka akhirnya menjadi pemenang dengan skor 12-21, 21-11, dan 21-16. Tak hanya membuat mereka meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, kemenangan tersebut juga membalas kekalahan Kido/Hendra dari lawan yang sama pada ajang China Masters tahun sebelumnya.
Setelah itu, Markis Kido dan Hendra Setiawan terus mengukir prestasi lainnya, di antaranya adalah juara Asia 2009 dan medali emas Asian Games Guangzhou 2010.
Tak hanya medali emas Olimpiade 2008 Beijing bersama Hendra Setiawan, ia sebelumnya juga sukses menyabet titel juara dunia dalam Kejuaraan Dunia 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca Juga: Foto BCL Tes Darah Heboh, Ini Kondisi Noah Sinclair Usai Sang Ibu Positif Corona

Usai mendapatkan pertolongan pertama di lapangan, nyawa Markis Kido tak dapat diselamatkan. Sahabat sang legenda pun memohon maaf kepada keluarga.
Meski memutuskan keluar dari pelatnas usai memenangi Olimpiade, Kido dan Hendera masih meneruskan catatan prestasinya. Mereka menambahkan koleksi medali emasnya pada Asian Games 2010 Guangzhou.
Tak hanya itu, Kido juga berjaya di SEA Games dengan menyapu bersih medali emas sejak SEA Games 2003 Vietnam hingga SEA Games 2011 Jakarta-Palembang.
Sementara itu, di seri superseries internasional BWF, Markis Kido telah mengumpulkan 10 gelar dimulai dengan China Masters 2007 dan ditutup dengan French Open 2013 saat berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon.
Markis Kido yang meninggal dalam usia 36 tahun sempat diusulkan untuk dimakamkan di TMP Kalibata. Jenazah Kido akhirnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Beberapa pihak pun mempertanyakan alasan jenazah Markis Kido tidak bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.