Follow Us

youtube_channeltwitter

Jarang Tersorot Kamera, Umat Yahudi di Indonesia: Orang Tak Bisa Bedakan Yahudi dan Israel

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 15 Mei 2021 | 19:42
Umat Yahudi beribadah di sebuah sinagoge di Tondano, Sulawesi Utara, Selasa (4/3/2019). Dari 260 juta penduduk Indonesia, terdapat sekitar 200 orang Yahudi tersisa, yang berjibaku dengan 'keresahannya' menjalani hidup di antara pemeluk enam agama yang sah diakui negara.
AFP

Umat Yahudi beribadah di sebuah sinagoge di Tondano, Sulawesi Utara, Selasa (4/3/2019). Dari 260 juta penduduk Indonesia, terdapat sekitar 200 orang Yahudi tersisa, yang berjibaku dengan 'keresahannya' menjalani hidup di antara pemeluk enam agama yang sah diakui negara.

Upaya Monique Rijkers untuk menjembatani kesenjangan dengan program TV tentang Yudaisme menarik kemarahan Persatuan Pelajar Muslim Indonesia, yang menurutnya melaporkannya ke pemerintah dan menyiarkan regulator.

"Mereka menuntut saya dipecat dan program itu dibatalkan," kata Rijkers, pendiri Hadassah Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang menawarkan program pendidikan budaya yang berpusat pada Israel, Yahudi dan Holocaust.

Baca Juga: Foto Cantik Cristina Laws, Istri Perwira Polisi yang Viral Karena Mirip Barbie

Seorang rabi, Yaakov Baruch (kiri) memegang sebuah menorah (lambang suci bagi umat Yahudi) di sebuah sinagoge di Tondano, Sulawesi Utara, Selasa (4/3/2019). Dari 260 juta penduduk Indonesia, terdapat sekitar 200 orang Yahudi tersisa, yang berjibaku dengan keresahannya menjalani hidup di antara pem
AFP

Seorang rabi, Yaakov Baruch (kiri) memegang sebuah menorah (lambang suci bagi umat Yahudi) di sebuah sinagoge di Tondano, Sulawesi Utara, Selasa (4/3/2019). Dari 260 juta penduduk Indonesia, terdapat sekitar 200 orang Yahudi tersisa, yang berjibaku dengan 'keresahannya' menjalani hidup di antara pem

Orang-orang Yahudi Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan praktis, seperti sulitnya menemukan makanan kosher (makanan "halal" bagi Yahudi) yang tidak tersedia secara luas.

Rintangan lainnya adalah bahwa Indonesia hanya mengakui enam agama yang sah menurut negara dan menjadi identitas dalam kartu tanda penduduk (KTP), yaitu Islam, Protestan, Katolik, Budha, Hindu, dan Konfusianisme.

KTP sangat berfungsi penting untuk mengakses layanan pemerintah, dan untuk melakukan sejumlah hal seperti mendaftarkan pernikahan dan kelahiran, yang berarti kebanyakan orang Yahudi "berbohong" dan menggunakan label "kekristenan" pada dokumen-dokumen itu.

Baca Juga: Foto Yuni Sophia Istri Bupati Nganjuk yang Viral di Aplikasi Smule Hingga Duet dengan Happy Asmara

Sapri Sale, yang mulai mengajar kelas bahasa Ibrani di Jakarta setahun lalu, telah mempelajari bahasa ini sejak tahun 1990-an dan tengah menyusun sebuah kamus bahasa Ibrani-Indonesia pertama di dunia.

Tapi minatnya mendapat sedikit respons positif di lingkungan rumahnya.

"Aku dipanggil Sapri si Yahudi," katanya.

Baca Juga: Dulu Diadukan ke Wapres, Abu Janda Pamer Foto Bareng Ahok Usai Dapat Kabar Tengku Zul Wafat: Karma

Source :Kompas.com AFP

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 5 to 7 of 7

Latest

Popular

Tag Popular

x