Ketegangan di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Palestina, meluas ke Tanah Air dan memperdalam perpecahan agama.
Baca Juga: Momen Foto Baim Wong Hingga Ashanty Berseragam, Potret Keluarga Ini Saat Lebaran Malah Viral
Ribuan orang berdemonstrasi di Jakarta ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan tahun lalu bahwa kedutaan besar Amerika di Israel akan dipindahkan ke Kota Yerusalem yang diperebutkan.
"Masih ada banyak sentimen anti-semit di Indonesia," kata Baruch.
"Secara umum, orang Indonesia tidak membedakan antara menjadi Yahudi dan Israel. Mereka pikir orang Yahudi dan Israel adalah musuh agama dan negara mereka," tambahnya.
Baca Juga: Tantang Pasukan Setan, 2 Anggota KKB Papua Tewas Diterjang Peluru Kopassus

Sejumlah umat Yahudi beribadah di sebuah sinagoge di Tondano, Sulawesi Utara, Selasa (4/3/2019). Dari 260 juta penduduk Indonesia, terdapat sekitar 200 orang Yahudi tersisa, yang berjibaku dengan 'keresahannya' menjalani hidup di antara pemeluk enam agama yang sah diakui negara.
"Tidak dapat disangkal bahwa toleransi memudar di negara kita."
Jumlah komunitas Yahudi yang hampir tidak terlihat membuat orang Yahudi belum menjadi target militan para penganut paham garis keras seperti yang menimpa beberapa minoritas di Indonesia.
Gelombang aksi bom bunuh diri di gereja-gereja di Surabaya tahun lalu menyoroti ancaman terhadap kelompok-kelompok minoritas, sementara kaum Syiah dan Ahmadiyah, yang dianggap sebagai bidat oleh sebagian besar Muslim Sunni, juga telah menjadi target kekerasan.
Baca Juga: Profil Satgas Nanggala, Intelijen Tempur Kopassus yang Tembak Mati Lesmin Walker Komandan KKB Papua
Tetap saja, orang-orang Yahudi Indonesia ada di radar beberapa kelompok.