Follow Us

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Puluhan Tahun Lawan Penyakitnya, Sahabat Deddy Mizwar Ini Meninggal Dunia di Rumah Sakit

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 23 April 2021 | 03:54
Deddy Mizwar, Iwan Fals dan Radhar Panca Dahana dalam satu panggung event budaya yang digelar pada Rabu (19/02/2020) malam di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Fajar/Trenz Indonesia

Deddy Mizwar, Iwan Fals dan Radhar Panca Dahana dalam satu panggung event budaya yang digelar pada Rabu (19/02/2020) malam di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Tulisan itu dimuat di Kompas edisi 27 Februari 1994. Dalam tulisannya kala itu, Radhar Panca berpendapat bahwa sudah 2 dekade teater modern tidak punya penerus.

"Sebuah kenyataan, bahwa mereka yang dianggap wakil paling kuat dari kesenian ini adalah nama-nama yang sudah bertengger sejak 1970, bahkan sebelumnya.

Artinya, lebih dari dua dekade teater modern Indonesia tak melahirkan nama baru, kecuali kasus seperti Boedi S. Otong dan Dindon."

Baca Juga: Tertangkap Kamera Sahur Tanpa Nathalie Holscher, Sule Mendadak Lontarkan Ancaman Hingga Langsung Buat Perhitungan: Awas, Nanti Kamu Malu

"Semua seolah memperlihatkan kegagalan para pionir teater modern di negeri ini, menyampaikan tongkat estafetnya pada mereka yang berlari di lintasan berikut.

Tongkat yang menyimpan sejarah, konsep, keyakinan estetik, kemampuan artistik dan sebagainya itu tersimpan baik di balik bantal, dan mungkin kini lapuk," tulisnya.

Sembari menyerukan keluh kesah terhadap mundurnya kebudayaan, Radhar Panca giat memperlihatkan kebudayaan terutama karyanya sendiri.

Cerpen, puisi, hingga panggung teater. Radhar Panca mengabdikan dirinya untuk seni dan budaya Indonesia.

Baca Juga: Orangtua Atta Halilintar Disebut Contoh Pasangan Sempurna, Sosok Ini Akhirnya Buka Suara Bahwa Aurel Hermansyah Bukan Menantu Idaman Keluarga Gen Halilintar, Betulkah?

Seperti pertunjukan teater-sastra "LaluKau" di mana Radhar Panca memanggungkan puisi-puisi karyanya pada 19 Februari 2020, aksi terakhirnya di pentas.

Perjuangan Radhar Panca tak hanya soal mempertahankan seni dan budaya itu sendiri.

Pada November 2019, ia dan rekan-rekannya sesama seniman di TIM menyatakan penolakan keterlibatan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mengelola kawasan dan fasilitas di sana, termasuk wacana pembangunan hotel bintang lima.

Source : Kompas.com

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest