Melalui komunikasi telepon, Panglima TNI menjelaskan, kapal survei tersebut memiliki kemampuan untuk misi pencarian bawah air.
Panglima TNI melalukan kunjungan kerja ke Bali, Selasa pagi, untuk menyaksikan misi simulasi operasi kapal selam dan meninjau program vaksinasi Covid-19 bagi prajurit TNI.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Marsekal Pertama Yulius Widjojono yang dihubungi mengatakan, misi pencarian sedang berlangsung dan bantuan dari Singapura sedang dalam perjalanan.
”Prosedur ISMERLO atau International Submarine Escape and Rescue Liasion Office sudah dilakukan dan mendapat respons dari Singapura dan Australia,” kata Yulius Widjojono.

Kapal selam KRI Nanggala-402 berlayar mendekati dermaga Indah Kiat di Kota Cilegon, Banten, beberapa waktu lalu.
Menurut Yulius Widjojono, pada Rabu (21/4/2021), KRI Nanggala meminta izin menyelam pada pukul 03.00 WIB sesuai prosedur. Sesudah izin diberikan, tidak lama kemudian terjadi hilang kontak.
Sejumlah KRI dengan menggunakan sonar aktif langsung melakukan pencarian di jalur operasi penyelaman, tetapi belum mendapatkan hasil. Pada pukul 07.00 WIB dilakukan pemantauan udara dengan helikopter dan ditemukan tumpahan minyak pada posisi penyelaman.
Berikut ini, sekelumit perjalanan karirkomandan KRI Nanggala-402, Letkol Laut (P) Heri Oktavian yang sudah memimpin kapal selam ini selama satu tahun.
Sebelum menjabat sebagai komandan KRI Nanggala-402,Letkol Laut (P) Heri Oktavian lebih dulu menjabat sebagaiKomandan Sekolah Awak Kapal Selam (Dansekasel) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus).