Ayahnya, Akip, adalah seorang buruh tani lepas, sedangkan sang ibu, Suryati, sesekali berjualan pisang goreng.
Kondisi ekonomi keluarga yang terbatas membuat Aprilia Manganang terbiasa bekerja keras sejak kecil.
Ketika duduk di SD, ia membantu menjajakan pisang goreng buatan ibunya.
Bila tidak membantu sang ibu, ia ikut ayahnya mencangkul di ladang, memanjat pohon kelapa, dan mengupas buah kelapa itu.
Kondisi ekonomi keluarga yang terbatas membuat Aprilia Manganang terbiasa bekerja keras sejak kecil. Ketika duduk di SD, ia membantu menjajakan pisang goreng buatan ibunya.

Aprilia Manganang
Bila tidak membantu sang ibu, ia ikut ayahnya mencangkul di ladang, memanjat pohon kelapa, dan mengupas buah kelapa itu.
Terbiasa hidup keras sejak masih anak-anak menempa tubuh Aprilia menjadi kuat dan penuh energi.
Kelebihan ini ia salurkan pada dunia olahraga. Awalnya, Aprilia bermain bulu tangkis.
Ketika masuk masa SMP, ia mengenal voli, tapi beralih ke bola basket.