Follow Us

Diminta Kandangkan Usai Insiden Mesin Terbakar di Udara, Garuda Indonesia Ngotot Terbangkan Boeing 777, Ini Alasannya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 23 Februari 2021 | 11:13
Gara-gara kegagalan mesin Boeing 777 dikandangkan di seluruh dunia, 7 tahun yang lalu padahal kecelakaan lebih besar terjadi
Kolase Wikipedia

Gara-gara kegagalan mesin Boeing 777 dikandangkan di seluruh dunia, 7 tahun yang lalu padahal kecelakaan lebih besar terjadi

Fotokita.net - Diminta kandangkan usai insiden mesin terbakar di udara, Garuda Indonesia ngotot terbangkan Boeing 777, ini alasannya.

Sebuah video merekam kejadian mencekam, saat salah satu mesin di sayap pesawat Boeing 777 terbakar.

Bahkan akibat mesin pesawat Boeing 777 itu terbakar, puing-puingnya jatuh di rumah warga.

Namun beruntung pesawat Boeing 777 itu berhasil mendarat darurat di Bandara Denver setelah mesinnya terbakar saat penerbangan.

Tak ada korban dalam kasus terbakarnya mesin pesawat Boeing 777 itu.

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit, Minyak Indonesia Bikin Warga Tuban Jadi Miliarder Dadakan, Warga Timor Leste Malah Gigit Jari Hingga Terlilit Utang China

Dilansir dari Kompas.tv, pesawat dari Maskapai United Airlines dengan nomor penerbangan 328 itu membawa 231 penumpang dan 10 kru, Sabtu (21/2/2021).

Mereka terbang dari Denver menuju Honolulu, Hawaii, namun kemudian terjadi masalah pada mesinnya.

Baca Juga: Digadang-gadang Terawan Jadi Bukti Kesetiaan Pada Jokowi, Ahli Malah Minta Stop Izin Vaksin Nusantara, Ini Alasannya

Seperti dikutip dari BBC, salah seorang penumpang mengungkapkan terjadi ledakan besar tak lama setelah lepas landas.

Menurut Adminstrasi Penerbangan Federal (FAA), kerusakan tersebut terjadi di mesin sebelah kanan.

Salah seorang penumpang, David Delucia mengatakan kepada AP, pilot langsung memberikan pengumuman setelah ledakan.

“Pesawat mulai bergetar, dan kami kehilangan ketinggian serta mulai menurun,” kata Delucia.

Pada sebuah tangkapan foto yang tersebar secara online, terlihat asap keluar dari mesin pesawat.

Baca Juga: TNI AU Borong Jet Tempur Canggih Buatan Boeing, Pimpinan Komisi I DPR Kaget Saat Tahu Jumlah Helikopter yang Boleh Terbang

Salah satu serpihan dari mesin pesawat jatuh di pekarangan sebuah rumah kota Brommfield, Denver.

Salah seorang penghuni mengungkapkan mereka langsung berlindung saat melihat serpihan itu jatuh dari langit.

Baca Juga: Selain Temukan Kotak Hitam SJ 182, Pasukan Elit TNI Ini Ternyata Juga Sukses Angkat Black Box Lion Air JT 610 Hingga Dapat Hadiah dari Luhut Binsar

“Kami melihatnya di atas setelah mendengar ledakan besar, ada asap hitam di langit,” ujar penghuni bernama Kieran Cain.

“Serpihan jatuh dari langit, beberapa di antaranya terlihat mengambang turun dan tak terlalu berat, tetapi setelah dilihat itu adalah serpihan baja berukuran besar,” tambahnya.

Kepolisian Broomfield mengimbau pemilik rumah untuk tak memindahkan serpihan tersebut.

Saat ini FAA dan Dewan Keamanan Transportasi Nasional tengah melakukan investigasi atas kejadian ini.

Baca Juga: Usia Boeing 737-500 SJ 182 Disorot, Media Asing Sebut 2 Faktor Ini Jadi Penyebab Pesawat Sering Jatuh di Indonesia

Boeing Co perusahaan produsen pesawat terbang menanggapi kasus terbakarnya mesin pesawat United Airlines Boeing 777 yang berhasil mendarat darurat di Bandara Denver, Sabtu pekan lalu.

Di mana Boeing Co mendesak maskapai penerbangan untuk sementara menangguhkan penggunaan pesawat terbang Boeing 777 yang dilengkapi mesin Pratt & Whitney (PW) 4.000.

Perusahaan pembuat pesawat terbang asal Amerika Serikat (AS) itu mengambil keputusan tersebut setelah regulator AS mengumumkan inspeksi ekstra dan Jepang menangguhkan penggunaan Boeing 777 sambil mempertimbangkan tindakan lebih lanjut.

Baca Juga: Terungkap, Otoritas Amerika Sebut Bahaya Ini Bila Boeing 737 Disimpan Lama

Dilansir dari Tribunnews, langkah-langkah ini muncul setelah mesin kanan pesawaat United Airlines 777 terbakar pada hari Sabtu dan serpihan casing luar pelindungnya jatuh di atas area perumahan.

Boeing mengatakan ada 69 pesawat Boeing 777 bermesin PW4000 yang aktif dan 59 masiih dalam penyimpanan.

Produsen merekomendasikan maskapai menangguhkan operasional semua pesawat yang sama sampai regulator AS mengidentifikasi protokol inspeksi.

Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengatakan pemeriksaan awal pesawat berusia 26 tahun itu menunjukkan sebagian besar kerusakan terbatas pada mesin, dengan hanya kerusakan kecil pada pesawat.

Pratt & Whitney, yang dimiliki oleh Raytheon Technologies Corp, mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan operator dan regulator untuk mendukung pemeriksaan.

Baca Juga: Mendadak Anjlok 3.000 Meter Kurang dari 1 Menit, Ternyata Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Sudah Berusia 26 Tahun, Ini Spesifikasinya

Jepang Perintahkan Pelarangan Terbang

Kementerian transportasi Jepang memerintahkan JAL dan ANA Holdings untuk menangguhkan penggunaan pesawat Boeing 777.

Seorang pejabat di kementerian transportasi Korea Selatan mengatakan sedang menunggu tindakan formal oleh FAA sebelum memberikan arahan kepada maskapainya. Badan AS mengatakan akan segera mengeluarkan arahan kelayakan udara darurat.

Baca Juga: Sama-sama Keluar dari TNI AU, Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Ternyata Adik Angkatan Kapten Pesawat Air Asia QZ 8501 yang Jatuh Tahun 2014

"Berdasarkan informasi awal, kami menyimpulkan bahwa interval pemeriksaan harus ditingkatkan pada bagian unik pesawat yakni bilah kipas berongga untuk model mesin ini, yang hanya digunakan pada pesawat Boeing 777," kata FAA.

Kementerian transportasi Jepang mengatakan bahwa pada 4 Desember 2020, penerbangan JAL dari Bandara Naha ke Tokyo kembali ke Naha karena kerusakan di mesin kiri.

Dewan Keselamatan Transportasi mengatakan pada 28 Desember lalu, bahwa mereka telah menemukan dua bilah kipas mesin kiri rusak, satu mengalami retakan karena kelelahan logam. Penyelidikan sedang berlangsung.

Jepang mengatakan ANA mengoperasikan 19 pesawat dari jenis tersebut dan JAL mengoperasikan 13 unit, meskipun maskapai mengatakan penggunaannya telah berkurang selama pandemi.

Baca Juga: Lokasi Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182 Diketahui, Ternyata Luhut Binsar Beri Hadiah Ini Buat Penemu Black Box JT 610 yang Jatuh di Oktober 2018

JAL mengatakan armadanya tersebut akan pensiun pada Maret 2022.

Korean Air - yang memiliki 16 pesawat, 10 di antaranya disimpan - mengatakan akan mengikuti arahan otoritas terkait langkah-langkah apa pun terkait hal itu.

Dewan Keselamatan Belanda mengatakan pada hari Senin sedang menyelidiki apa yang telah menyebabkan Boeing 747-400 kehilangan bagian dari jenis mesin PW4000 yang berbeda tak lama setelah lepas landas dari bandara Maastricht pada hari Sabtu.

Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa sementara itu mengatakan sedang meminta informasi tentang penyebabnya untuk menentukan tindakan apa yang diperlukan.

Baca Juga: SJ 182 Disebut Sehat Sebelum Terbang, Sosok Ini Sudah Ingatkan Soal Potensi Bahaya Pesawat Sriwijaya Air Hingga Mundur dari Jabatannya

Garuda Indonesia tetap akan menggunakan pesawat Boeing 777-300ER untuk melayani penerbangan.

Meskipun, Boeing, perusahaan produsen pesawat Amerika Serikat (AS) meminta agar pesawat Boeing 777 ditangguhkan untuk diterbangkan.

Di mana sebelumnya terjadi kasus terbakarnya mesin pesawat United Airlines Boeing 777 meski berhasil mendarat darurat di Bandara Denver, Sabtu pekan lalu.

Baca Juga: Serpihan dan Pecahan Pesawat Ditemukan, Ternyata Sriwijaya Air Pernah Berhenti Terbang Karena Masalah Besar Ini, Bangkrut?

Pihak Garuda Indonesia pun memberikan penjelasannya mengenai penggunaan pesawat B777-300ER tersebut.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra, memastikan 10 armada pesawat Boeing B777-300ER yang dioperasikan telah memenuhi kriteria laik terbang.

"10 Armada Boeing B777-300ER telah memenuhi kriteria laik terbang, berdasarkan aircraft maintenance manual di bawah pengawasan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU)," ucap Irfan dalam keterangannya, Senin (22/2/2021).

Baca Juga: Kerap Ingatkan Shalat 5 Waktu Lewat Status WA, Captain Afwan Tunjukkan Perilaku Ganjil Sebelum Lepas Landas: Kok Tumben Abi Beda...

Terkait pesawat Boeing B777-300ER sendiri, dikabarkan mengalami insiden dengan indikasi kegagalan fan blade engine yang terjadi pada beberapa maskapai penerbangan dunia.

"Tetapi dapat kami sampaikan, bahwa series pesawat tersebut berbeda dengan jenis armada B777 series yang Garuda Indonesia operasikan saat ini," ucap Irfan.

"Tipe B777-300ER yang pada dasarnya memiliki spesifikasi engine yang berbeda, dimana pesawat B777-300ER yang saat ini dioperasikan Garuda Indonesia menggunakan engine tipe GE90-115B buatan pabrikan General Electric," lanjutnya.

Sebagai antisipasi hal tersebut, lanjut Irfan, Garuda Indonesia juga telah menjalankan inspeksi khusus secara menyeluruh terhadap seluruh armada B777-300ER.

"Kami mulai dari prosedur inspeksi tersebut, seluruh komponen pesawat dalam kondisi serviceable dan layak terbang. Hasil inspeksi tersebut juga telah kami sampaikan kepada DKPPU," kata Irfan.

Baca Juga: Dikenal Sosok yang Teliti Saat Terbangkan Pesawat, Ayah Kopilot Sriwijaya Air Diego Mamahit Ternyata Petinggi Maskapai Ini

Irfan juga mengungkapkan, disamping menjalankan prosedur inspeksi secara menyeluruh Garuda Indonesia juga menjalankan mekanisme perawatan secara berlapis dan end to end pada seluruh pesawat.

"Prosedur inspeksi ini sendiri tentunya untuk memastikan bahwa pesawat kami dalam kondisi yang baik dan prima saat akan terbang, serta memberi rasa aman dan nyaman kepada para penumpang," ujar Irfan.

Baca Juga: Banjir Parah Kepung Jakarta, Postingan Foto Anies Baswedan di Daerah Ini Disorot, Kini Berubah Jadi Lautan Air

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest