"Bahkan barangkali seringkali menyinggung dan melukai nurani orang, bahkan menggunakan SARA," paparnya.
Munculnya hal tersebut, kata dia, karena tidak ada kemampuan untuk berempati.
Media sosial yang seharusnya menjadi saran pemersatu, justru menjadi kebalikannya.
"Maka ke depan dibutuhkan, kesadaran berpublik untuk menggunakan medsos, itu seharusnya digunakan untuk membangun peradaban," ulasnya.
Ambroncius dan Abu Janda dilaporkan ke pihak kepolisian terkait dugaan ujaran rasisme di media sosial terhadap mantan komisioner HAM Natalius Pigai.
Abu Janda dilaporkan karena menyebut Islam arogan. Sedangkan Ambroncius telah ditetapkan tersangka oleh kepolisian.
(bum/Taufik Ismail)