Fotokita.net -Akui minum soju, tabiat asli Ayu Intan Sholekha dibongkar sosok ini usai mantan perwira Kopassus dicopot dari jabatan menterengnya di TNI
Terungkap sejumlah info tentang sosokdan biodataAyu Intan Sholekha, cewek cantikyang diduga jadi penyebabDandim Batang 0736, Letkol DwisonEvianto dicopot.
Sosok dan biodataAyu Intan Sholekhajadi sorotan karenadiduga jadi penyebabDandim Batang dicopot hingga menuai aksi protes dari masyarakat.
Menurut tokoh masyarakat yang ikut aksi protes,Casrameko menyebutkan bahwaAyu Intan Sholekha tinggal diDesa Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang.
Berikut rangkuman sosok dan biodataAyu Intan Sholekha dilansir dariTribun Jateng dalam artikel'Inilah Sosok Ayu Intan Diduga Jadi Penyebab Letkol TNI Dwison Dicopot Sebagai Dandim 0736 Batang'
1. Lapor tindak pidanapenganiayaan dan penghinaan
Pencopotan jabatan Letkol DwisonEviantodari Dandim Batang berawal dari unggahan Ayu Intan Sholekhasoallaporan terkait perbuatan tindak pidana penganiayaan dan penghinaan.
Dugaan pidana itu diduga dilakukan oleh Letkol DwisonEvianto pada Sabtu 5 September 2020, pukul 23.15 WIB di Makodim 0736 Batang.
Intan kemudian mengunggah laporan ke Danpomdam IV Diponegoro tersebut di media sosial pada 22 Oktober lalu.
Selain laporan itu, Intan juga mengunggah beberapa video berdurasi sekitar 20 detik.
Video itu diunggah di akun Instagramnya pada 28 dan 29 September memperlihatkan perdebatan antara dirinya denganLetkol DwisonEviantodan sejumlah anggota TNI berseragam.
Intan juga pernah mengunggah foto memar di sejumlah bagian tubuhnya pada 11 September.
2. Serempet mobil Dandim Batang
Pantauan Tribunjateng.com, beberapa postingan di akun Instagram Intan bercerita terkait tindak penganiayaan yang dialaminya.
Penganiayaan itu terjadi usai ia pulang dari salah satu tempat hiburan dan kafe yang ada di Kota Pekalongan.
Dalam perjalanan pulang, kendaraannya menyerempet mobil yang ditumpangi Letkol DwisonEvianto.
Kejadian itu terjadi pada 5 September sekitar pukul 23.00 WIB di jalan Raya Pantura Batang.
Intan juga menyebutkan, usai kejadian ia sempat menawarkan klaim asuransi.
Namun pihakLetkol DwisonEviantotidak menghiraukan dan berkunjung adu mulut.
Intan menuliskan, ia sempat diminta untuk ikut ke Makodim 0736 Batang untuk menyelesaikan permasalahan namun menolak.
Ia berpikir, harusnya ke Unit Laka Polres Batang.
3. Tersinggung disebut wanita penghibur
Usai adu mulut ia mangalami penganiayaan, dan telepon genggamnya dirampas serta dituduh mabuk usai minum minuman beralkohol di tempat hiburan.
Dalam media sosialnya, ia mengaku sempat minum-minuman beralkohol bermerk Soju, namun tak sampai mabuk.
Intan yang melaporkanLetkol DwisonEviantoatas tindak penganiayaan, saat dikonfirmasi Tribunjateng.com melalui sambungan telepon menegaskan akan terus menempuh jalur hukum.
"Tidak bisa kalau kekeluargaan karena martabat saya sudah diinjak-injak.
Bahkan saya dituduh sebagai wanita penghibur, ini kan pencemaran nama baik juga," ucapnya, Kamis (5/11/2020).
Intan mengaku tak ada pihak yang mendalangi laporan atas insiden yang dialaminya ke Kodam IV Diponegoro.
"Saya tegaskan tidak ada dalang dalam laporan saya.
Coba pikir siapa yang terima kalau dianiaya.
Untuk itu saya melapor ke Kodam IV Diponegoro," paparnya.
4. Sesalkan pihak Kodim tak minta maaf
Pihak Kodim 0736 Batang juga tidak pernah datang dan meminta maaf atas penganiayaan yang dialami ke dirinya.
"Kata siapa kasus ini selesai, sampai sekarang juga masih berlanjut.
Mereka juga tidak pernah meminta maaf ke saya," ucapnya.
Menurut Intan, jika pun dalam waktu dekat Kodim 0736 Batang atau Letkol DwisonEviantodatang untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan, ia menegaskan tidak akan mau.
"Sudah terlambat kalau sekarang.
Kenapa tidak usai kejadian saja mengaku kalau salah," imbuhnya.
Ditambahkannya, terkait penyelesaian permasalahan ia akan mengikuti proses hukum yang berlaku.
"Sebentar lagi akan ada sidang, nanti saya beri tahu jadwalnya.
Terkait masalah ini, saya juga sudah komunikasi dengan link saya, baik Komnas HAM, Gubernur Jateng, bahkan jajaran petinggi Mabes TNI, semua menanggapinya dan mendukung saya," ujarnya.
Ia menerangkan, apa yang disampaikan di media sosialnya merupakan kebenaran dan dialaminya.
"Sudah saya jelaskan detail di Instagram saya," tegasnya.

Ayu Intan
Letkol Dwison terima lapang dada
Sehari sebelumnya, Letkol DwisonEviantomenyampaikan secara lapang dada keputusan pencopotan jabatannya tersebut.
Saat dikonfirmasi, ia menjelaskan sangat berterima kasih kepada masyarakat Batang atas dukungannya.
"Namun Surat Keputusan (Sukep) yang telah dikeluarkan menjadi perintah, dan sebagai prajurit saya wajib melaksanakan, serta tidak bisa menawar lagi," paparnya, Rabu (4/11/2020).
Dilanjutkannya, dia akan mematuhi prosedur sesuai arahan dari pimpinan yang disampaikan lewat Sukep.
"Jika masyarakat Batang ada yang ingin menyampaikan aspirasi, bisa menyampaikan secara langsung ke atasan kami," jelasnya.
Letkol Dwison juga menjelaskan, kabar terkait pencemaran nama baiknya sudah dilaporkan ke pihak berwajib.
"Kami sudah melaporkan hal itu, nantinya menunggu tindak lanjut dari pihak berwajib," tambahnya.
Beberapa perwakilan massa yang menggelar aksi karena tak terima Letkol Dwison Evianto dicopotsecaramendadak dari jabatan Dandim 0736Batangmengaitkan pencopotan jabatan itu karena laporan seorang wanita atas nama Ayu Intan Sholekha.
Perwakilan massa menyebut laporan Intan ke Kodam IV Diponegoro mengada-ada dan belum terbukti kebenarannya.
Diketahui Intan mengunggah laporan terkait perbuatan tindak pidana penganiayaan dan penghinaan yang diduga dilakukan oleh Letkol Dwison Eviantoselaku Dandim 0736Batangpada Sabtu 5 September pukul 23.15 WIB di Makodim 0736 Batang.
Laporan yang disampaikan ke Danpomdam IV Diponegoro tersebut diunggah pada 22 Oktober lalu.
Selain laporan, beberapa video juga pernah diunggah oleh Intan.
Dua video dengan durasi sekitar 20 detik yang ia unggah di akun Instagram pada 28 dan 29 September lalu memperlihatkan perdebatan antara Intan dengan Letkol Dwisondan sejumlah anggota TNI berseragam.

Tak terima disebut sebagai wanita penghibur, wanita cantik asal Batang, Jawa Tengah, Ayu Intan Sholekha, mantap laporkan anggota TNI dengan jabatan mentereng ke polisi.
Tak hanya laporan dan video yang diunggah oleh Intan, ia juga pernah mengunggah foto memar di sejumlah bagian tubuhnya pada 11 September.
Berkaitan dengan hal itu, Casrameko, tokoh masyarakat Desa Klidang Lor, KecamatanBatang, KabupatenBatang, yang ikut dalam aksi penolakan pencopatan Dandim 0736, beberapa waktu lalu menjelaskan sangat mengenal sosokIntan.
"Saya tahu Intan itu siapa, dia juga tetangga saya di Klidang Lor. Sejak kecil saya juga tahu dia.Jadi dalam permasalahan ini kami tahu siapa yang salah.Kami juga kenal Letkol Dwison yang merupakan putra daerah berprestasi tidak mungkin melakukan perbuatan tersebut," tuturnya, beberapa waktu lalu.
Dilanjutkannya, ada dalang dan pihak yang mempengaruhi untuk menjatuhkan Letkol Dwison.
"Kami akan kawal hal ini dan kami berharap Letkol Dwison bisa menjadi Dandim 0736Batangsampai dua tahun," jelasnya.
Baca Juga: Naik Darah Dituntut 3 Tahun Penjara, Jerinx: Salah Saya Apa Sih, Siapa yang Pesan Sebenarnya?
Berikut biodatalengkap Letkol DwisonEvianto:
Nama : Dwison Evianto
Tempat/Tanggal Lahir : Batang, 15 Desember 1978
Agama : Islam
Status : Kawin
Istri : Zahra SZ
Anak : 1
Hobi : Olahraga
Riwayat pendidikan: SDN Kauman 7 Batang (lulus 1990), SMPN 3 Batang (1993), SMAN 1 Batang (1996), Akmil (2000), S1 Unkris (2017), S2 Unhan (2019)
Riwayat Jabatan:
1. Pama Kopassus 2. Danton 3/1/II Grup I Kopassus 3. Danton 2/1/II Grup I Kopassus 4. Danton 1/2/II Grup I Kopassus 5. Danton 3/2/II Grup I Kopassus 6. Dantim 1/2 Yonaksus 7. Dantim 1/1 Yonaksus Sat 81 8. Pa Ops Sat 81 Kopassus 9. Wadanden 1 Yonaksus 10. Gumil Utama Intel Tim Gumil Rindam II/SWJ 11. Kasi Rahlat Sebaglat Rindam II/SWJ 12. Pabanda Kompers Sepaban – 1/Ren Spersad 13. PS. Pabandya Binkar Spers Dam IV/MLW 14. Pabandya Binkar Spers Dam IV/MLW 15. Kasi Lembaga Kerma Multilateral Bit Kerma Internasional BNPT 16. Kasi Pers Denma Mabesad 17. Dandim 0736 Batang