Follow Us

Terkuak, Fakta Lain KKB Papua Tembak Pasukan TNI dan Anggota TPGF, 2 Wanita Misterius Ini Jadi Buronan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 13 Oktober 2020 | 18:10
Mantan anggota KKB Papua Telangga Gire bersama TNI
Instagram @kodam17

Mantan anggota KKB Papua Telangga Gire bersama TNI

Fotokita.net - Terkuak, fakta lain KKB Papua tembak pasukan TNI dan anggota TPGF, 2 wanita misterius ini jadi buronan.

Terungkap fakta lain tentang kasus kebrutalan KKB Papua menembak seorang anggota TNI dan personel TGPF.

Detik-detik KKB Papua menembak seorang anggota TNI dan personel TGPF dari Universitas Gadjah Mada (UGM) telah terkuak.

Baca Juga: Berondong Dosen UGM Anggota Tim Pencari Fakta dan Prajurit TNI, Jubir KKB Papua Bongkar Alasan Mereka Mau Tanggung Jawab Atas Serangan Itu

Penembakan terjadi di Kampung Mamba Bawah, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya Papua, Jumat (9/10/2020) pukul 15.30 WIT.

Sebenarnya, hari ini merupakan hari pertama Tim Gabungan Pencari Fakta yang dibentuk Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia bekerja.

Namun, mereka sudah diserang oleh pasukan separatis KKB Papua.

Baca Juga: Dipilih Jadi Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Wanita Papua Ini Ditinggal Pergi Sang Ibu Sejak Kecil, Punya Prestasi Tak Sembarangan,

Anggota TPGF yang tertembak bernama Bambang Purwoko. Dia dosen Universitas Gadjah Mada.

Sedangkan personel TNI anggota Satgas Apter Hitadipa bernama Sertu Faisal Akbar.

KKB Papua mengadang saat rombongan TGPF kembali dari Distrik Hitadipa menuju ke Sugapa setelah olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca Juga: Ditangkap dengan Tuduhan Pelanggaran UU ITE, Ternyata Petinggi KAMI Syahganda Nainggolan Pernah Dituding Miliki Akun Pembongkar Kasus Korupsi Pejabat

Bambang tertembak di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri.

Saat ini Bambang dalam keadaan sadar dan tengah menjalani perawatan.

Sementara itu Sertu Faisal mengalami luka tembak di pinggang dan saat ini dalam keadaan sadar.

Keduanya saat ini menjalani perawatan di UPTD RSUD Sugapa.

Baca Juga: Dipecat SBY Karena Dukung Jokowi, Kini Deklarator KAMI Jumhur Hidayat Ikut Ditangkap, Ternyata Pernah Tuding Pemilu 2019 Paling Curang

Video rekaman baku tembak TNI dengan KKB Papua di Intan Jaya
via Serambi Indonesia

Video rekaman baku tembak TNI dengan KKB Papua di Intan Jaya

"Saat ini korban masih dirawat di RSUD Sugapa dikawal oleh personel TNI di bawah pimpinan Asintel Kodam Cendrawasih Kolonel Inf Ardian Triwasana," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa ketika dikonfirmasi pada Jumat (9/10/2020).

"Rombongan TGPF lain sudah berada di rumah dinas Wakil Bupati Intan Jaya," ia menambahkan.

Ya, TGPF pimpinan Benny Mamoto datang ke Papua untuk menginvestigasi kasus penembakan di Intan Jaya.

Baca Juga: Diduga Jalankan Bom Bunuh Diri, Ini Identitas Wanita Indonesia yang Ditangkap Militer Filipina, Terkait Jaringan Abu Sayyaf?

Tim yang dibentuk oleh Menko Polhukam Mahfud MD tiba pada Rabu (7/10/2020) pagi dalam 2 rombongan.

Rombongan pertama TGPF tiba di bandara Mozes Kilangin Timika, yang terdekat dengan lokasi Intan Jaya.

Rombongan kedua tiba di Jayapura dalam waktu yang hampir bersamaan.

Baca Juga: Jadi Sorotan Karena Foto Bareng KSAD, Ternyata Ayah Perwira Muda TNI Ini Teman Dekat Jenderal Andika Perkasa, Mantan Orang Penting Kopassus

Saat kedatangannya ke Papua, TGPF akan langsung bekerja dan bertemu dan mewawancarai saksi dan sejumlah tokoh netral yang sudah diagendakan sebelumnya.

Benny Mamoto mengatakan TGPF Intan Jaya ini akan bekerja semaksimal mungkin untuk membuat terang kasus ini, supaya bisa memberikan laporan dan rekomendasi yang tepat kepada pemerintah.

Baca Juga: Orang No 1 TNI AD Sampai Mau Salami Perwira Muda Ini, Ternyata Ayahnya Petinggi Kopassus yang Gugur dalam Tugas, KSAD Andika Perkasa: Kita Itu Dekat...

Benny Mamoto, dilansir Kompas TV, menjamin obyektivitas tim yang beranggotakan berbagai unsur masyarakat.

Dari kalangan tokoh agama ada Pendeta Henok Bagau yang warga asli Intan Jaya, dari unsur kampus ada rektor Universitas Cendrawasih Apolo Safanpo dan ahli hukum Universitas Udayana I Dewa Gede Palguna.

Dari unsur pemerintah ada Deputi Bidang Polhukam Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani dan sejumlah tokoh kredibel lainnya.

Baca Juga: Diminta Waspada Saat Kunjungan ke Amerika Karena Dosa Orde Baru, Menhan Prabowo Subianto Bakal Dikawal Ketat Sosok Ini

Dalam menjalankan aktivitas, tim ini tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Benny Mamoto dan rombongan akan bekerja selama dua minggu, terhitung sejak tanggal 1 Oktober yang lalu.

Sementara itu dilansir Kompas.com, rencananya TGPF akan mendatangi Intan Jaya melalui jalur darat dan udara dari Timika, Papua.

Baca Juga: Anak Buahnya Koar-koar UU Cipta Kerja, Sikap Diam Menhan Prabowo Bikin Penasaran Hingga Bikin Netizen Nekat Lakukan Ini

"Kami jauh-jauh datang ke sini untuk bekerja sepenuh hati agar kasus ini menjadi terang," ujar Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF Benny Mamoto dalam keterangan tertulis, Kamis (8/10/2020).

"Dengan begitu Tim TGPF Intan Jaya bisa memberikan laporan dan masukan yang tepat untuk pemerintah," ia menambahkan.

Baca Juga: Cucu Habibie Teriak Penjajahan Bangsa Sendiri, Tapi Mahasiswi Ini Malah Dicari Netizen Usai Parodikan Pancasila di Tengah Demo Omnibus Law

Letjen TNI Tri Soewandono, Ketua Tim Pengarah TGPF Kasus Kebrutalan KKB Papua.
Tribun Jabar

Letjen TNI Tri Soewandono, Ketua Tim Pengarah TGPF Kasus Kebrutalan KKB Papua.

Ternyata, ada sosok dua perempuan misterius yang mencoba memperlambat iring-iringan TGPF sebelum KKB Papua menyerang.

Fakta lain ini diungkap oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Selasa (13/10/2020).

Seperti diketahui, KKB Papua menembak seorang anggota TNI dan personel TGPF di Kampung Mamba Bawah, Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya Papua, Jumat (9/10/2020) pukul 15.30 WIT.

Baca Juga: Anak Buah SBY Tulis Kalimat Menohok, Nikita Mirzani Ancam Datangkan Sosok Ini Usai Puan Maharani Kepergok Matikan Mikrofon Anggota DPR

Anggota TPGF yang tertembak bernama Bambang Purwoko. Dia dosen Universitas Gadjah Mada.

Sedangkan personel TNI anggota Satgas Apter Hitadipa bernama Sertu Faisal Akbar.

Berikut rangkuman fakta lain kasus kebrutalan KKB Papua dilansir dari Antara.

Baca Juga: Diancam Penjara Pembela Puan Maharani, Tiba-tiba Rahasia Nikita Mirzani yang Disimpan Rapat Malah Dibongkar Sosok Ini, Balas Dendam?

  1. Ada peran 2 perempuan misterius
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Mahfud MD, saat dalam perjalanan dari Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya ada dua perempuan misterius yang mencoba melambatkan iring-iringan rombongan mobil TGPF di wilayah tersebut.

Kemudian, salah satu anggota TNI yang menjadi korban penembakan, Sertu Faisal Akbar meminta mereka menyingkir.

"Pak Faisal ini yang mengawal, Faisal Akbar itu berteriak, ibu minggir, dia tersenyum saja, lalu datang tembakan dari atas," kata Mahfud.

Baca Juga: Jadi Sorotan Karena Foto Bareng KSAD, Ternyata Ayah Perwira Muda TNI Ini Teman Dekat Jenderal Andika Perkasa, Mantan Orang Penting Kopassus

  1. Perempuan menghilang
Setelah penembakan terjadi, kata Mahfud, perempuan tersebut menghilang.

Kemudian, mereka ditembaki dari arah bawah.

Dia menduga tembakan dari bawah tersebut untuk memberi kesempatan penembak yang berada di atas untuk lari.

Baca Juga: Bikin Hati Prabowo Subianto Berbunga-bunga, Ternyata Amerika Sodorkan Dagangannya Jet Tempur F-35 Lightning II, Inikah Tujuan Asli Cabut Sang Menhan dari Daftar Hitam?

  1. Direncanakan
Mahfud menuturkan bahwa pelaku penembakan merupakan KKB Papua, yang diperkuat oleh pengakuan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM Sebby Sambom yang mengklaim serangan tersebut dari pihaknya.

Mahfud menyebutkan penghadangan dan penembakan terhadap TGPF itu sudah direncanakan.

"Sudah jelas, itu klaim mereka. Dan itu memang betul direncanakan," kata Mahfud.

Baca Juga: Sengaja Buru-buru Kuasai Isi UU Cipta Kerja Karena Uang, Hotman Paris Malah Ingatkan Buruh Penolak Omnibus Law: Hati-hati Bisa Makin Meluas

  1. Akan diburu
"Jadi itu sudah diatur seperti itu, itu jelas KKB Papua. TPNPB udah mengklaim, dan itu yang akan kita buru.

Itu tugas negara memburu yang begitu, karena itu kriminal," kata Mahfud.

(Syaiful Hakim/Putra Dewangga/Antara/Surya.co.id)

Editor : Fotokita

Latest