Rombongan kedua tiba di Jayapura dalam waktu yang hampir bersamaan.
Saat kedatangannya ke Papua, TGPFakan langsung bekerja dan bertemu dan mewawancarai saksi dan sejumlah tokoh netral yang sudah diagendakan sebelumnya.
Benny Mamoto mengatakan TGPFIntan Jaya ini akan bekerja semaksimal mungkin untuk membuat terang kasus ini, supaya bisa memberikan laporan dan rekomendasi yang tepat kepada pemerintah.
Benny Mamoto, dilansir Kompas TV, menjamin obyektivitas tim yang beranggotakan berbagai unsur masyarakat.
Dari kalangan tokoh agama ada Pendeta Henok Bagau yang warga asli Intan Jaya, dari unsur kampus ada rektor Universitas Cendrawasih Apolo Safanpo dan ahli hukum Universitas Udayana I Dewa Gede Palguna.
Dari unsur pemerintah ada Deputi Bidang Polhukam Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani dan sejumlah tokoh kredibel lainnya.
Dalam menjalankan aktivitas, tim ini tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
Benny Mamoto dan rombongan akan bekerja selama dua minggu, terhitung sejak tanggal 1 Oktober yang lalu.
Sementara itu dilansir Kompas.com, rencananya TGPFakan mendatangi Intan Jaya melalui jalur darat dan udara dari Timika, Papua.