Follow Us

youtube_channeltwitter

Bikin Penasaran, Banjir Bandang Saat Musim Kemarau Belum Berakhir, Begini Penjelasan Ahli

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 23 September 2020 | 15:41
Gelondongan kayu berserakan di aliran Sungai Cibuntu, Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). Banjir bandang menerjang Cicurug, Sukabumi, Senin (21/9/2020) petang.
KOMPAS.com/BUDIYANTO

Gelondongan kayu berserakan di aliran Sungai Cibuntu, Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). Banjir bandang menerjang Cicurug, Sukabumi, Senin (21/9/2020) petang.

Kecamatan Parungkuda meliputi Desa Langensari (Kampung Bojong Astana) dan Kompa (Bantar). Kecamatan Cidahu yakni Desa Babakanpari (Kamping Bojong Astana), Podokkaso Tengah (Bantar), Jayabakti (Cibojong) dan Cidahu.

Selain itu, 133 kepala keluarga (KK) atau 431 jiwa terdampak banjir bandang.

Baca Juga: Dulu Kompak Pimpin Indonesia Selama 5 Tahun, Kini Jokowi dan Jusuf Kalla Berbeda Pendapat Karena Masalah Ini, Siapa yang Jadi Korbannya?

Sejumlah warga mengungsi ke tempat saudara dan tetangga terdekat. Sementara itu, kerusakan akibat banjir bandang mencakup rumah rusak berat 47 unit, rusak sedang 41 dan rusak ringan 45. Secara umum, wilayah Indonesia belum memasuki musim penghujan.

Lantas, mengapa banjir bandang bisa terjadi ketika belum masuk musim penghujan?

Kepala Subbid Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra mengatakan, potensi hujan lebat tidak semata terjadi pada periode musim hujan.

Baca Juga: Bikin Hati Netizen Meleleh, Lihat-lihat Hape Kamera Buat Belajar Online, Bocah Yatim Ini Akhirnya Malah Dapat Durian Runtuh: Gakuat Aku Tuh

Dan hal itu, lanjut Agie, perlu diedukasikan kepada masyarakat.

"Termasuk saat ini ketika kita baru memasuki masa peralihan sudah terdapat energi atmosfer yang cukup besar yang dapat membuat hujan memiliki intensitas tinggi," kata Agie saat dihubungiKompas.com,Rabu (23/9/2020).

Agie menambahkan, itu menunjukkan betapa uniknya wilayah Indonesia yang berada benua maritim tropis dan melimpahnya curah hujan tetapi perlu juga memahami behaviour hujan ekstrem.

Jika ditinjau dari analisis meteorologi, hujan lebat yang terjadi pada Senin, 21 September 2020 sore hingga Selasa, 22 September 2020 dini hari, terjadi karena beberapa faktor.

Baca Juga: Setelah Bansos Beras, Pemerintah Cairkan Bantuan Tunai Rp 500 Ribu Per Keluarga, Cara Dapatnya Mudah Kok

Editor : Fotokita





PROMOTED CONTENT

slide 5 to 7 of 7

Latest

Popular

x