Follow Us

Bikin Penasaran, Banjir Bandang Saat Musim Kemarau Belum Berakhir, Begini Penjelasan Ahli

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 23 September 2020 | 15:41
Gelondongan kayu berserakan di aliran Sungai Cibuntu, Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). Banjir bandang menerjang Cicurug, Sukabumi, Senin (21/9/2020) petang.
KOMPAS.com/BUDIYANTO

Gelondongan kayu berserakan di aliran Sungai Cibuntu, Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (22/9/2020). Banjir bandang menerjang Cicurug, Sukabumi, Senin (21/9/2020) petang.

Saat ini, lanjutnya, Indonesia masih di periode monsun Australia yang merupakan waktu puncak musim kemarau.

Baca Juga: Bikin Segar Minuman Pelepas Haus, Begini Cara Bedakan Es Batu dari Air Mentah atau Air Matang, Cek Ciri-cirinya

"Benar bahwa kita (Indonesia) belum memasuki musim hujan. Karakter musim hujan yang ditandai periode monsun asia belum terlihat.

Saat ini masih monsun Australia yang aktif," papar Agie.

Banjir Bandang Terjang Cicurug Sukabumi, Mobil Terseret Arus, Sejumlah Warga Hanyut
(Istimewa/TribunJabar)

Banjir Bandang Terjang Cicurug Sukabumi, Mobil Terseret Arus, Sejumlah Warga Hanyut

Sementara itu, pada akhir Maret 2020, BMKG merilis bahwa awal musim kemarau di Indonesia bervariasi, sebagian besar dimulai bulan Mei-Juni 2020.

Hasil pemantauan perkembangan musim kemarau hingga akhir Agustus 2020 menunjukkan bahwa hampir seluruh wilayah Indonesia (87 persen) sudah mengalami musim kemarau.

Baca Juga: Dituding Jadi Biang Kerok Depresi Salmafina Sunan, Inilah Deretan Mesin Uang Taqy Malik Hingga Disanjung Sandiaga Uno

Samudra Pasifik diprediksi berpeluang terjadi La-Nina, sedangkan Samudra Hindia berpotensi terjadi IOD negatif.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest