Follow Us

Dulu Kompak Pimpin Indonesia Selama 5 Tahun, Kini Jokowi dan Jusuf Kalla Berbeda Pendapat Karena Masalah Ini, Siapa yang Jadi Korbannya?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 21 September 2020 | 19:36
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla usai pelantikan di Gedung DPR/MPR (20/10/2014).
Elisabeth Novina

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla usai pelantikan di Gedung DPR/MPR (20/10/2014).

Fotokita.net - Dulu kompak pimpin Indonesia selama 5 tahun, kini Jokowi dan Jusuf Kalla berbeda pendapat karena hal ini, begini kronologinya.

Sejumlah pihak menyarankan agar pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 ditunda.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang tak kunjung membaik.

Pakar epidemologi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr Windu Purnomo, menilai ada ketidaktepatan pengambil kebijakan dalam penetapan tanggal Pilkada Serentak.

Baca Juga: Bikin Hati Netizen Meleleh, Lihat-lihat Hape Kamera Buat Belajar Online, Bocah Yatim Ini Akhirnya Malah Dapat Durian Runtuh: Gakuat Aku Tuh

Diketahui Pilkada sedianya dilangsungkan pada September 2020 dan ditunda menjadi 9 Desember 2020.

"Keputusan tersebut diambil sekitar bulan Juni, padahal waktu itu kasus kita sedang mendaki, dan sampai sekarang pun belum mencapai puncaknya," ungkap Windu kepada Tribunnews.com, Selasa (21/9/2020).

Windu menyebut, seharusnya ketika puncak wabah belum dicapai, penundaan Pilkada semestinya lebih panjang.

Baca Juga: Pejabat Makin Banyak Terinfeksi Covid-19, Menteri Agama Fachrul Razi Positif Corona, Pemerintah Didesak Lakukan Hal Ini

Ditundanya Pilkada dari September menjadi Desember dinilai terlalu pendek dengan kondisi puncak wabah belum terlewati.

"Ada contoh Selandia Baru yang menunda Pemilu, mereka mengambil sikap menunda saat kasusnya udah lama nol, sekitar 100 harian, kemudian ada kasus 4-5 orang, langsung Pemilu ditunda," jelas Windu.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest