Saat ini, kata dia, seluruh mobil pemadam kebakaran dan para personel telah tiba di lokasi.
Yang paling penting dilakukan saat ini adalah mengatasi agar api tidak merambat ke seluruh gedung Kejaksaan Agung.
"Kita perlu mengatasi perambatan kita lokalisir gedungnya. Info utama terbakar itu di lantau 6 san sekarang merambat ke lantai 3. Kita akan minimalisir perambatannya," ujarnya.
Sejarah gedung Kejaksaan Agung ini bisa kita simak melalui ulasan sejarah yang dipaparkan oleh tim redaksi Hukum Online lewat tautan ini.
Siapa yang tidak kenal dengan R Soeprapto. Priyayi keturunan Jawa ini didaulat sebagai Bapak Kejaksaan RI karena jasa-jasanya bagi Korps Adhyaksa.
Sebagai penghormatan, patung Soeprapto diletakkan di depan halaman gedung utama Kejaksaan Agung. Patung itu diresmikan Jaksa Agung Mayjen Soegih Arto pada 22 Juli 1969.
Bila menelusuri jalan setapak di depan gedung utama Kejaksaan Agung, kita akan menemukan patung Soeprapto terpatri kokoh dikelilingi taman.
Sepak terjang Soeprapto sebagai penegak hukum, membuatnya sempat dijuluki trio penegak hukum bersama Sukarjo Hatmojo dan Ating Natakusumah oleh masyarakat Pekalongan.
Namun, perjalanan karir Soeprapto sampai akhirnya diangkat menjadi Jaksa Agung tidak setenar perjalanan sejarah gedung Kejaksaan Agung.
Setahun sebelum meresmikan patung Soeprapto, Jaksa Agung Soegih Arto meresmikan pemakaian gedung Kejaksaan Agung di Jalan Sultan Hasanuddin No.1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.