Follow Us

Terungkap, Alasan Soekarno Tak Jalani Puasa Ramadhan Saat Bacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 17 Agustus 2020 | 08:09
Penaikan bendera pusaka sesudah dibatjakan teks proklamasi, 17 Agustus 1945.
Arsip KOMPAS

Penaikan bendera pusaka sesudah dibatjakan teks proklamasi, 17 Agustus 1945.

"Aku jongkok di sana dekat got dan tempat sampah dan menyantap sate dengan lahap. Itulah seluruh pesta perayaan terhadap kehormatan yang kuterima," kenang Soekarno.

Ibu Negara Pertama Republik Indonesia, Penjahit Bendera Sang Saka Merah Putih, Begini Kisahnya Mendukung Ir Soekarno Sebelum Proklamasi Kemerdekaan
Dok. Harian Kompas

Ibu Negara Pertama Republik Indonesia, Penjahit Bendera Sang Saka Merah Putih, Begini Kisahnya Mendukung Ir Soekarno Sebelum Proklamasi Kemerdekaan

Soekarno masih punya 'pekerjaan lain', yakni memberi tahu sang istri, Fatmawati, mengenai amanah besar yang baru saja diterimanya.

Soekarno memutuskan untuk memberi kabar itu pada Fatmawati di dapur, menurutnya, dapur dianggap sebagai tempat yang menyenangkan untuk menyampaikan informasi tersebut.

"Mereka mengangkatku sebagai presiden. Rakyat memilihku sebagai presiden," demikian kutipan Soekarno pada Fatmawati.

Menjadi Ibu Negara, reaksi Fatmawati tak berlebihan, ia mengatakan, "Jadi ini tidak mengagetkanku. Tiga bulan yang lalu, Bapak sudah meramalkannya," ujar Fatmawati.

Baca Juga: Aksi Ganyang Malaysia yang Digagasnya Makin Bikin Amerika Ketar-ketir, Ternyata Langkah Revolusi Soekarno Digagalkan Jenderal Kesayangannya Sendiri

Respon tak berlebihan dari sang istri lantaran ayahnya, Hassan Din, menceritakan firasatnya sebelum meninggal dunia, bahwa Fatmawati akan tinggal di istana yang besar dan putih.

Usai sudah tugas Soekarno menyampaikan kabar pengangkatannya sebagai presiden pada istrinya di dapur rumah.

Bung Karno saat membacakan teks proklamasi
id.wikipedia.org

Bung Karno saat membacakan teks proklamasi

Sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, terdapat sejumlah peristiwa yang mewarnai hal itu.

Misalnya, ada dugaan penculikan sejumlah tokoh tua seperti Soekarno dan Hatta oleh para tokoh muda.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest