Fotokita.net - Jelang perayaan Natal 2019, Basuki Tjahaja Purnama seperti dapat kado terindah dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Maklum, melalui menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mantan Gubernur DKI Jakarta yang kerap disapa Ahok itu terpilih sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina oleh Menteri BUMN Erick Thohir November 2019.
Ahok didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama PT Pertamina.
Erick Thohir memilih Ahok lantaran menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu mempunyai kemampuan pengawasan yang baik.
Penunjukan Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sendiri terjadi di tengah penolakan sejumlah pihak.
Sebab, ia pernah berstatus sebagai narapidana dan kini ia merupakan kader PDI-P.
Keputusan yang disampaikan Erick Thohir itu sontak mengundang komentar beragam. Salah satunya, UstazYusuf Mansur. Dia menyebut posisi Ahokinisama dengan tidak bisa berbuat apa-apa.
Seperti dikutip dari Tempo.co, melalui akun instagramnya @yusufmansurnew dia mengunggah tangkapan layar sebuah pesan whatsapp bertuliskan nama Dahlan Iskan.
Dari situ tertulis bahwa Ahokalias BTP terpilihmenjadi Komisaris Utama Pertamina. (naskah asli bisa dibaca di sini).
Dari unggahan tersebut Yusuf Mansur menyebut bahwa sejatinya posisi Komisaris Utama tidak bisa melakukan apapun, berbeda dengan posisi Direktur Utama.

Jokowi dan Ahok.
"Komut [Komisaris Utama] mah aslinya 'tidak bisa apa-apa. Ngaudit juga tidak bisa. Semoga saya salah. Beda dengan jadi Dirut. Apalagi menteri. Apalagi Presiden," tulis dia, Ahad 24 November 2019.
Namun, YusufMansurberpandangan bisa jadi, jikaKomisaris Utama PT Pertamina (Persero) dipegang Ahokmaka nanti ada hal yang berbeda.
"Tapi inipolitical ways.Political doors. Jalan-jalan dan pintu-pintu politik buat Pak Ahok.
Dan ini jugaopportunity jouneys, Opportunity stories.Perjalanan kesempatan, perjalanan peluang, cerita-cerita tentang segala kemungkinan. Untuk masa depan."
Menurut Yusuf, apabila keputusan yang disebut tangga ini berhasil, maka bisa jadi tangga-tangga berikutnya akan terbuka.
Kendati demikian ia mengatakan tidak akan ada sesuatu jalan apapun yang mudah.

Pertemuan Ahok dan Jokowi
"Buat sebagian kawan, ada yang menganggap ini semacamtest sound. Water test.Dan alasan-alasan penolakan lain.
Saya lebih kepengen mendoakan Pertamina dan baik sangka. Lebih kepengen mendoakan Pertamina dan positif," tulisnya.
Keputusan Menteri BUMN Erick Thohir memilih Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina menurutnya dapat menjadi momen kebangkitan dan kerja keras seluruh masyarakat Tanah Air.
"Bahwa jika Pak Ahok saja, jika takdirnya bisa jadi Komut dengan segala latar belakangnya,apalagi yang lain. Harusnya.
Dan jangan pula menunggu duren jatuh dari pohon. Tanam saja pohonnya. Nanti petik sendiri," pungkas Yusuf Mansur.
Setelah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Ahok tak sungkan menyebutkan berapa besar gajinya.
Dalam siaran langsung Instagram @kickandyshow, Sabtu (27/6/2020) malam, Ahok secara terbuka menyebutkan gajinya sebagai Komut Pertamina cukup besar dibandingkan saat dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Sebagai Komut Pertamina, dia mendapatkan gaji Rp 170 juta per bulan. "Kalau gaji, gedean komisarislah. Jauh (dibanding sebagai gubernur). Kalau di Pertamina kita bisa dapat Rp 170 juta gaji," ujar dia.
Namun, Ahok mengaku bahwa lebih enak menjadi gubernur atau kepala daerah, jika ukurannya adalah pengaruh dan kewenangan.
Menurut dia, keuntungan menjadi gubernur tak lain karena bisa menolong orang banyak.
"Jadi gubernur lebih enak karena bisa menolong orang banyak," kata Ahok dalam siaran langsung Instagram itu.
Dia mengemukakan, saat menjadi gubernur dia memiliki dana operasional sebesar Rp 3 miliar yang bisa dibagikan kepada masyarakat miskin, langsung ke rekening mereka masing-masing.
Bantuan diutamakan untuk menyelesaikan masalah ijazah yang ditahan sekolah karena adanya tunggakan pembayaran sekolah.
Bahkan dana operasional gubernur itu bisa bertambah jadi Rp 4 miliar jika tak memiliki wakil gubernur.
"Saya punya dana operasional Rp 3 miliar langsung dibagi ke warga miskin ke rekening dia masing-masing. Kalau tanpa gubernur bisa Rp 4 miliar," ungkapnya. Berbeda halnya ketika menjadi Komut Pertamina.
Dana operasional semacam itu tidak dimiliki.
Ahok tetap menjabat sebagai komisaris utama Pertamina di tengah perombakan direksi dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 12 Juni 2020.
Berikut susunan dewan komisaris Pertamina saat ini:
1. Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama
2. Wakil Komisaris Utama Budi Gunadi Sadikin
3. Komisaris Ego Syahrial
4. Komisaris Condro Kirono
5. Komisaris Isa Rachmatarwata
6. Komisaris Alexander Lay
7. Komisaris David Bingei
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta kepada siapapun untuk tak mencoba korupsi di perusahaan minyak plat merah itu.
Sebab, saat ini, kata Ahok, Pertamina telah menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk mengamati keuangan perusahaan tersebut.
“Jadi sekarang kita ada MoU dengan KPK. KPK setiap saat bisa minta data apa saja dengan kita. Kita mau kejar PPATK.
Jadi sekali lagi siapapun yang mau korup di Pertamina, hati-hati, Anda nikmati, kami akan lacak Anda melalui PPATK,” ujar Ahok dalam akun Youtube resmi Pertamina yang dikutip, Senin (3/8/2020).
Ahok mengaku akan berupaya membuat Pertamina semakin transparan. Dia tak ingin ada lagi yang ditutup-tutupi.
“Saya katakan enggak ada rahasia di sini (Pertamina), semua terbuka. Nah ini yang kita lakukan sekarang.
Dan yang paling penting bagi saya, insan Pertamina harus yakin atas Pertamina, harus memiliki Pertamina,” kata Ahok.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, dirinya ditempatkan di Pertamina agar perusahaan tersebut lebih baik ke depannya.
Atas dasar itu, dia mengingatkan agar jangan ada lagi orang yang berniat ingin merusak perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut.
“Kan saya ditaruh di sini untuk menyelamatkan uang Pertamina. Saya digaji untuk menyelamatkan uang Pertamina.
Ya sudah saya akan berupaya untuk lakukan. Walaupun kalian bisa main politik macam-macam, saya kan orang politik, main politik sama saya mah sudah biasa,” ucap dia.
(Tempo.co/Kompas.com)