Follow Us

China dan Amerika Berlomba Temukan Vaksin Covid-19, Siapa Sangka Negara Saingan Mereka Malah Siap Edarkan Zat Penangkal Corona Pada Bulan Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 14 Juli 2020 | 14:43
Ilustrasi vaksin virus corona
Shutterstock

Ilustrasi vaksin virus corona

Selanjutnya, Sechenov University akan memantau para relawan berusia 18 hingga 65 tahun itu selama enam bulan ke depan.

Baca Juga: Virus Corona Menyebar Lewat Udara Akhirnya Diakui WHO, Covid-19 Makin Mudah Menular, Begini Tindakan yang Harus Kita Lakukan

Sebelumnya, Smolyarchuk menyebutkan, beberapa peserta mengalami respons khas terhadap suntikan, seperti sakit kepala dan suhu tubuh yang meningkat, yang sembuh dalam waktu 24 jam.

"Kementerian Kesehatan Rusia akan membuat keputusan tentang efektivitas vaksin berdasarkan hasil tes biokimia," ujar Sechenov University dalam siaran pers 3 Juli lalu.

Pusat Penelitian Gamalei sebelumnya menyatakan pada Mei, para ilmuwan mereka mengembangkan sendiri vaksin corona, suatu langkah yang mendapatkan kritik dari beberapa ahli.

Keputusan untuk melibatkan masyarakat umum dalam uji coba vaksin menggarisbawahi keinginan Rusia untuk bergerak maju dan cepat dengan pengujiannya terhadap vaksin virus corona.

Baca Juga: Abdi Negara Segera Tambah Gembira, Tak Cuma Dapat Gaji ke-13 Tahun Ini PNS Bakal Terima Kenaikan Uang Pensiun Sampai Rp 20 Juta

Rusia memiliki jumlah kasus virus corona tertinggi keempat di dunia, setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India.

Kremlin sebelumnya mengatakan, para ilmuwan negeri beruang merah mengerjakan hampir 50 proyek vaksin yang berbeda. Sementara para ilmuwan Rusia menyebutkan, pengembangan vaksin adalah "masalah prestise nasional".

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest