Follow Us

China dan Amerika Berlomba Temukan Vaksin Covid-19, Siapa Sangka Negara Saingan Mereka Malah Siap Edarkan Zat Penangkal Corona Pada Bulan Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 14 Juli 2020 | 14:43
Ilustrasi vaksin virus corona
Shutterstock

Ilustrasi vaksin virus corona

Selanjutnya Rach akan kembali ke klinik pada Oktober untuk memeriksakan kadar antibodinya, atau memeriksakan lebih awal jika dia merasa telah terinfeksi virus corona sebelumnya.

"Saya mengukur suhu badan setiap pagi dan melaporkan sendiri segala gejala terkait Covid yang mungkin saya alami."

Baca Juga: Terlanjur Digadang-gadang Presiden Jokowi, Pemerintah Akhirnya Akui Salah Gunakan Istilah New Normal di Tengah Wabah Covid-19 yang Tak Kunjung Berakhir, Apa Dampaknya Buat Masyarakat?

Dia juga mengatakan, semua orang yang terlibat dalam penelitian ini terus memakai masker dan menerapkan social distancing, karena efektivitas vaksin corona belum diketahui.

Proyek di Maryland adalah salah satu dari banyak penelitian di seluruh dunia, yang diharapkan dapat menemukan terobosan untuk mengakhiri pandemi virus corona.

Sementara itu, tak disangka-sangka, ilmuwan Rusia mengatakan pada Senin (13/7), vaksin virus corona baru akan didistribusikan kepada pasien Covid-19 bulan depan, setelah universitas medis di Moskow menyelesaikan uji klinis ke manusia.

Sechenov First Moscow State Medical University melakukan uji klinis vaksin virus corona potensial kepada 38 sukarelawan berbayar pada Juni lalu.

Di waktu yang sama, militer Rusia memulai percobaan klinis selama dua bulan dari vaksin virus corona yang Pusat Penelitian Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamalei milik pemerintah kembangkan.

Baca Juga: Bikin Resah Warga Gegara Jadi Klaster Baru Covid-19, Ribuan Prajurit TNI di Secapa AD Bandung Ketahuan Positif Justru dari Penyakit Sepele yang Memalukan, KSAD Andika Perkasa Lakukan Hal Ini

Kepala Pusat Gamalei Alexander Gintsburg mengatakan kepada kantor beritaTASS berharap, vaksin virus corona akan "memasuki sirkulasi sipil" pada 12-14 Agustus. Kemudian, perusahaan swasta akan memulai produksi massal pada September.

“Penelitian telah selesai dan membuktikan vaksin itu aman,” kata Yelena Smolyarchuk, Kepala Pusat Penelitian Klinis Sechenov University, kepadaTASS seperti dikutip The Moscow Times.

Dua kelompok sukarelawan yang menjalani uji klinis vaksin corona buatan Sechenov University akan mengakhiri tes pada Rabu (15/7) dan Senin (20/7) depan, setelah menghabiskan 28 hari dalam isolasi untuk melindungi mereka dari paparan infeksi lain.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest