Selanjutnya Rach akan kembali ke klinik pada Oktober untuk memeriksakan kadar antibodinya, atau memeriksakan lebih awal jika dia merasa telah terinfeksi virus corona sebelumnya.
"Saya mengukur suhu badan setiap pagi dan melaporkan sendiri segala gejala terkait Covid yang mungkin saya alami."
Dia juga mengatakan, semua orang yang terlibat dalam penelitian ini terus memakai masker dan menerapkan social distancing, karena efektivitas vaksin corona belum diketahui.
Proyek di Maryland adalah salah satu dari banyak penelitian di seluruh dunia, yang diharapkan dapat menemukan terobosan untuk mengakhiri pandemi virus corona.
Sementara itu, tak disangka-sangka, ilmuwan Rusia mengatakan pada Senin (13/7), vaksin virus corona baru akan didistribusikan kepada pasien Covid-19 bulan depan, setelah universitas medis di Moskow menyelesaikan uji klinis ke manusia.
Sechenov First Moscow State Medical University melakukan uji klinis vaksin virus corona potensial kepada 38 sukarelawan berbayar pada Juni lalu.
Di waktu yang sama, militer Rusia memulai percobaan klinis selama dua bulan dari vaksin virus corona yang Pusat Penelitian Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamalei milik pemerintah kembangkan.
Kepala Pusat Gamalei Alexander Gintsburg mengatakan kepada kantor beritaTASS berharap, vaksin virus corona akan "memasuki sirkulasi sipil" pada 12-14 Agustus. Kemudian, perusahaan swasta akan memulai produksi massal pada September.
“Penelitian telah selesai dan membuktikan vaksin itu aman,” kata Yelena Smolyarchuk, Kepala Pusat Penelitian Klinis Sechenov University, kepadaTASS seperti dikutip The Moscow Times.
Dua kelompok sukarelawan yang menjalani uji klinis vaksin corona buatan Sechenov University akan mengakhiri tes pada Rabu (15/7) dan Senin (20/7) depan, setelah menghabiskan 28 hari dalam isolasi untuk melindungi mereka dari paparan infeksi lain.