Virus Corona Menyebar Lewat Udara Akhirnya Diakui WHO, Covid-19 Makin Mudah Menular, Begini Tindakan yang Harus Kita Lakukan

Jumat, 10 Juli 2020 | 09:55
Tribun Jogja

Ilustrasi pasien Covid-19

Fotokita.net- Setelah membantah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mengakui "bukti yang muncul" tentang penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 lewat udara, dalam briefing media di Jenewa, Selasa (7/7/2020).

Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis pandemik Covid-19 di WHO, mengatakan, kami telah membicarakan mengenai kemungkinan transmisi lewat udara dan transmisi aerosol (partikel virus melayang di udara) sebagai salah satu bentuk transmisi dari Covid-19.

Benedetta Allegranzi, pemimpin teknis untuk pengegahan dan pengendalian infeksi WHO juga mengatakan bahwa ada bukti yang muncul tentang transmisi virus corona lewat udara, tetapi tidak definitif.

"Kemungkinan akan adanya transmisi lewat udara di lingkungan publik - khususnya di kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup dan berventilasi buruk telah dideskripsikan, (dan) tidak bisa dikesampingkan," ujarnya, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (7/7/2020).

Baca Juga: Dilepas BJ Habibie Lewat Alasan Cerdas Ini, Begini Kondisi Ekonomi Timor Leste Setelah 18 Merdeka dari Indonesia

"Namun, bukti tetap harus dikumpulkan dan diinterpretasikan, dan kami akan terus mendukung ini," imbuhnya lagi.

Pengakuan WHO ini menyusul dorongan dari 239 ahli di 32 negara agar WHO merevisi rekomendasinya.

Baca Juga: Mendadak Bikin Pusing Ridwan Kamil, Secapa AD Bandung Jadi Klaster Baru Covid-19 Kodam Siliwangi Malah Enggan Lakukan Hal Ini, Sang Gubernur Bakal Minta Bantuan Panglima

Sebelumnya, WHO menyebut bahwa virus yang menyebabkan Covid-19 umumnya menyebar lewat droplet atau percikan yang keluar dari hidung dan mulut orang yang terinfeksi.

Droplet ini, kata WHO, turun ke tanah dengan cepat. Akan tetapi, dalam surat terbuka yang ditujukan pada WHO, 239 ahli memaparkan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa partikel virus corona yang lebih kecil bisa melayang dan bertahan di udara, lalu menginfeksi orang-orang yang menghirupnya.

Baca Juga: Menegangkan, Detik-detik TNI Kejar 2 Kapal China Hingga ke Perairan Negeri Jiran, Temukan 23 Pekerja WNI Salah Satunya Tewas di Dalam Freezer

Jose Jimenez, seorang pakar kimia di University of Colorado yang ikut menandatangani surat terbuka mengatakan kepada Reuters, berkata bahwa dia dan rekan-rekannya hanya ingin WHO mengakui bukti yang ada.

Namun, dia juga mengakui bahwa hal ini tidak mudah.

Sepanjang sejarah, memang selalu ada perlawanan dalam profesi medis akan kemungkinan penyebaran secara aerosol, dan pembuktiannya sangat-sangat sulit.

ABC News

Virus corona dapat menular melalui transmisi udara

Alasannya karena hal ini bisa menimbulkan kepanikan.

Apabila WHO selesai memeriksa bukti-bukti dan mendapati bahwa virus corona juga bisa menyebar lewat udara, maka akan ada perubahan besar pada nasihat WHO yang selama ini mengharuskan untuk menjaga jarak 1 meter.

Baca Juga: Jika Masih Sayang dengan Kesehatan Kita, Hentikan Kebiasaan yang Bisa Picu Hal Mengerikan Pada Tubuh Ini Sekarang Juga, Begini Kata Ahli

Para pemerintah negara-negara di dunia yang merujuk pada WHO juga mungkin perlu mengubah upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini dalam mencegah penyebaran virus corona.

Baca Juga: Bersahabat Selama 12 Tahun Selalu Tampak Akur, Baru Terkuak Konflik Sengit yang Bikin Azis Gagap Murka Pada Andre Taulany, Sule: Dia Marah Besar

Daily Star
Daily Star

Ilustrasi penyebaran virus corona

Van Kerkhove berkata bahwa WHO akan segera memublikasikan ringkasan ilmiah tentang moda penyebaran virus yang terbaru.

"Sebuah paket intervensi yang lengkap diperlukan untuk menghentikan penyebaran (virus corona). Ini tidak hanya mencakup jarak fisik, tetapi juga penggunaan masker di saat yang tepat, khususnya jika Anda tidak bisa menjaga jarak dan bila Anda adalah petugas kesehatan," katanya.

Baca Juga: Indonesia Kembali Pecahkan Rekor Harian Kasus Covid-19, Tapi Ratusan Mayat Korban Corona di Tempat Ini Cuma Dibungkus Plastik Hitam Hingga Dibiarkan Menumpuk di Jalanan

Jika sebelumnya penularan virus corona melalui udara hanya menjadi desas-desus, kini hal tersebut mulai jelas.

Sebanyak 200 ilmuwan mengirimkan surat terbuka menuding Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengabaikan kemungkinan penularan virus corona melalui udara.

Baca Juga: Dinilai Gagal Bantu Presiden Tangani Wabah Corona, Anggota DPR Ramai-ramai Minta Sosok Menteri Muda Ini Segera Diganti, Jokowi Bakal Segera Setuju?

Kemudian, WHO pun merespon surat tersebut dengan mengakuibahwa bukti baru menunjukkan, virus corona jenis baru penyebab Covid-19 dapat menyebar melalui udara, meski dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk benar-benar memastikannya.

WHO selama ini hanya menyebut virus corona ditularkan melalui tetesan (droplet) yang keluar ketika seorang penderita batuk atau bersin.

Jika telah dikonfirmasi, maka fakta tersebut akan memengaruhi pedoman WHO dalam hal pencegahan virus corona.

Dengan perkembangan terbaru ini, apa yang harus kita waspadai?

Selama ini, penularan melalui udara merupakan salah satu yang paling dikhawatirkan. Jika ini terjadi, maka penularan akan lebih mudah terjadi.

Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengatakan, penularan virus corona melalui udara meningkatkan risiko penularan di tempat-tempat tertutup.

Baca Juga: Disangka Seorang Muslimah Gegara Pakaian yang Serba Tertutup, Siapa Sangka Perempuan Ini Anggota Sekte Paling Kontroversial di Yerusalem, Netizen Dibikin Berdebat Sengit!

Ia mencontohkan, kondisi itu misalnya di bioskop, ruang karaoke, dan bar.

Menurut dia, pengelola tempat dengan minim ventilasi harus membuka semua pintu dan jendela selama beraktivitas di dalam ruangan itu.

pexels.com
pexels.com

Menggunakan masker adalah salah satu protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.

"Pemilik lokasi atau ruang tertutup harus membuka semua pintu dan jendela selama ada aktifitas di dalam ruang-ruang itu dan penggunaan AC di ruang tertutup dikurangi," kata Windhu saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/7/2020).

"Ruang-ruang tadi hanya boleh diisi dengan seperempat atau sepertiga dari kapasitasnya," lanjut dia.

Bioskop beroperasi akhir Juli Windhu juga menyoroti rencana pembukaan bioskop pada akhir Juli 2020 mendatang.

Baca Juga: Muak dengan Ulah China yang Makin Seenaknya, Negara-negara Asia Siap Berjuang Mati-matian Lawan Tiongkok, Kini Musuh Negeri Panda Bertambah Satu Lagi

Sebelumnya, Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) mewakili seluruh pengusaha bioskop di Indonesia sepakat untuk membuka kembali operasional bioskop pada 29 Juli 2020.

Kesepakatan itu diambil berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 serta Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 02/KB/2020.

Windhu mengatakan, pemerintah seharusnya mengkaji ulang keputusan itu dan menunda operasional bioskop.

Sebab, minimnya ventilator di ruang bioskop dapat memperbesar potensi penularan dan munculnya klaster baru.

"Itu sangat berisiko tinggi untuk terjadinya klaster-klaster penularan penonton bioskop," jelas dia.

Baca Juga: Urusan Tambah Runyam Musuh Tiongkok Terus Bertambah, Borok Pemerintahan Xi Jinping Dibongkar Intelijen Amerika, China Paksa Warganya Bunuh Diri Jika Tak Mau Lakukan Hal Ini

Sebagai antisipasi, Windhu menyarankan agar masyarakat untuk tetap memakai alat pelindung diri, seperti masker ketika di area publik.

Kalau perlu, tambah dia, masyarakat juga harus menggunakan face shield. Di tempat-tempat tertutup, masyarakat juga harus menjaga jarak lebih jauh, yaitu sekitar dua meter lebih.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ada Bukti Virus Corona Menyebar di Udara, Ini yang Harus Kita Waspadai

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya