Hanya saja, waktu terjadinya gerhana bersamaan dengan summer solstis atau solstis Juni.
"Sebetulnya cuma matahari cincin yang biasa terjadi, seperti Desember tahun lalu. Yang tahun ini kebetulan terjadi pas summer solstis, jadi memang waktunya bersamaan," kata Sungging saat dihubungi, Sabtu (20/6/2020).
"Summer soltsis merupakan titik balik musim panas, bisa dikatakan perubahan akhir musim atau istilah umumnya mulai masuk musim panas," lanjut dia.
Sungging juga mengungkapkan hal yang sama, bahwa gerhana matahari solstis merupakan peristiwa langka karena terakhir kali terjadi beberapa abad yang lalu, yaitu 21 Juni 1648.
Sementara, gerhana ini akan kembali bisa dinikmati pada 2039 atau 19 tahun dari sekarang.
Bagi wilayah Indonesia yang dapat melihat fenomena ini, Sungging menyebut hanya bisa terlihat secara parsial.
Meski parsial, gerhana matahari cincin solstis tetap berbahaya jika dilihat dengan mata telanjang.
Sungging menyebutkan, solstis Juni adalah waktu ketika Matahari berada pada titik balik Matahari Utara.
"Artinya, Matahari berada pada posisi paling utara terhadap khatulistiwa langit ketika tengah hari, sebelum akhirnya berbalik ke arah selatan," jelas dia.