Terapis Pijat Minta Tambahan Uang Sehabis Beri Servis Ekstra, Mahasiswa Teknik Sipil Ini Malah Naik Darah, Ujung-ujungnya Masuk Bui...

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 19 Juni 2020 | 20:13
 
Petugas Polrestabes Surabaya dengan APD lengkap sedang mengevakuasi jenazah korban pembunuhan di Jalan Lidah Kulon 2B, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Rabu (17/6/2020).
Dok. Satreskrim Polrestabes Surabaya

Petugas Polrestabes Surabaya dengan APD lengkap sedang mengevakuasi jenazah korban pembunuhan di Jalan Lidah Kulon 2B, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Rabu (17/6/2020).

Baca Juga: Amerika Selalu Mengaku Adidaya, Tapi Ternyata Langsung Lumpuh Karena Digempur Bencana Ini, Deretan Foto Hitam Putih Jadi Saksi Tragis Peristiwa Mengenaskan Itu

Mayat perempuan tersebut bernama Monik, seorang terapis pijat online yang sempat disewa seorang YF, mahasiswa penghuni rumah.

Dari hasil penyelidikan polisi, YF juga yang ternyata membunuh terapis online tersebut.

Baca Juga: Kapal Perangnya Saling Todong dengan Armada Militer China, Tiba-tiba Jet Tempur Amerika Cegat 4 Bomber Rusia di Wilayah Ini, Pecah Perang Baru?

Peristiwa itu berawal saat YF memesan layanan pijat melalui media sosial. Mahasiswa jurusan teknik sipil itu menyewa Monik dengan tarif Rp 900.000 untuk layanan pijat selama 90 menit.

YF membayar Monik dengan menggunakan uang SPP kuliah. Setelah sepakat, Monik pun datang ke rumah YF pada Selasa (16/6/2020) sekitar pukul 18.00 WIB.

Monik pun memijat YF selama 90 menit. Setelah dibayar, Monik menawarkan layanan plus-plus dengan bayaran tambahan Rp 300.000.

Baca Juga: Wajar Saja Bikin Hati Ariel Noah dan Reino Barack Meleleh, Paras Ayu Luna Maya Ternyata Warisan Unggul dari Kakek Bulenya yang Bukan Sosok Sembarangan

YF menerima tawaran tersebut, tetapi ia mengaku tidak menyetubuhi Monik. Namun, menurut YF, terapis itu terus memaksanya membayar uang tambahan. Mereka berdua pun bertengkar.

Korban akhirnya berteriak dan YF membekap mulut korban agar tidak didengar oleh tetangga. Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB.

Baca Juga: Bukan Isapan Jempol, Baru 4 Hari Sistem Ganjil Genap Diterapkan, 14 Pedagang di Pasar Tradisional Ini Terbukti Positif Covid-19

Ternyata teriakan Monik semakin kencang. Karena merasa panik dan takut digerebek, YF menusuk leher perempuan tersebut dengan pisau lipat.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular