Follow Us

Pantas Saja Amerika Tambah Percaya Diri di Laut China Selatan, CIA Sebut Angka Tentara China yang Tewas Jumlahnya Jauh Lebih Banyak Daripada India, Padahal Perang Belum Pakai Senjata Api

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 19 Juni 2020 | 16:41
Pasukan militer India
zeenews.india

Pasukan militer India

Fotokita.net - Situasi di perbatasan Himalaya yang memisahkan antara wilayah India dan China semakin memanas seiring bentroknya militer dua negara.

Melansir BBC, menurut pejabat India, setidaknya 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China di daerah perbatasan Himalaya yang disengketakan.

Baca Juga: Siap Tempur di Perbatasan, Begini Perbandingan Kekuatan Militer Korea Utara dan Korea Selatan, Siapa yang Menang?

Insiden ini mengikuti meningkatnya ketegangan, dan merupakan bentrokan mematikan pertama di daerah perbatasan dalam setidaknya 45 tahun.

Tentara India awalnya mengatakan tiga tentaranya telah tewas, menambahkan bahwa kedua belah pihak menderita korban.

Baca Juga: China Memang Punya 2.200 Rudal Balistik yang Bikin Amerika Ketar-ketir, Tapi Kekuatan Itu Bisa Lenyap Seketika BIla Perjanjian Ini Diteken Tiongkok

Namun kemudian pada hari Selasa, para pejabat mengatakan sejumlah tentara yang terluka kritis telah meninggal karena luka-luka mereka.

Kementerian urusan luar negeri India menuduh China melanggar kesepakatan yang dicapai minggu sebelumnya untuk menghormati Garis Kontrol Aktual (LAC) di Lembah Galwan.

Koresponden diplomatik BBC James Robbins mengatakan petempuran antara dua pasukan di Himalaya sangat serius, dan tekanan akan kian meningkat pada kedua negara untuk tidak menggunakan kekuatan nuklir dan jatuh ke dalam konflik skala penuh.

Baca Juga: Pecah Perang di Laut China Selatan? Tak Sabar Tunggu Kedatangan Kapal Induknya, Kapal Perang Amerika dan China Saling Berhadapan Hanya dalam Jarak 100 Meter!

Mengutip BBC, pada Selasa pagi, tentara India mengatakan tiga tentaranya, termasuk seorang perwira, tewas dalam bentrokan di Ladakh, di wilayah Kashmir yang disengketakan.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest