Terapis Pijat Minta Tambahan Uang Sehabis Beri Servis Ekstra, Mahasiswa Teknik Sipil Ini Malah Naik Darah, Ujung-ujungnya Masuk Bui...

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 19 Juni 2020 | 20:13
 
Petugas Polrestabes Surabaya dengan APD lengkap sedang mengevakuasi jenazah korban pembunuhan di Jalan Lidah Kulon 2B, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Rabu (17/6/2020).
Dok. Satreskrim Polrestabes Surabaya

Petugas Polrestabes Surabaya dengan APD lengkap sedang mengevakuasi jenazah korban pembunuhan di Jalan Lidah Kulon 2B, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Rabu (17/6/2020).

"Saya panik. Ambil pisau lipat langsung menusuk leher korban itu. Saya takut digerebek warga kalau dia (korban) teriak terus," kata YF.

Setelah itu, YF memasukkan mayat Monik ke dalam kardus bekas lemari es. Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo mengatakan, tersangka sempat membakar kaki korban menggunakan kompor kecil.

"Rencananya akan dibakar sampai berabu, tapi karena takut apinya membakar rumah, tersangka kemudian mematikan kompor yang digunakan membakar korban," kata Hartoyo.

Baca Juga: Jemput Netizen Pengunggah Guyonan Gus Dur, Mabes Polri Semprit Polres Kepulauan Sula, Tapi Anak Presiden ke-4 Keburu Meradang: Kebebasan Berpendapat Kembali Dibungkam?

Upaya itu terlihat dengan kondisi kaki kanan korban yang mengalami luka bakar. Setelah membunuh Monik, YF melarikan diri ke rumah bibinya di Ngoro, Mojokerto. Ia ditangkap polisi di rumah bibinya.

Dari keterangan sejumlah saksi, YF dikenal sebagai sosok yang temperamental dan sering melawan orangtua.

"Keluarga tersangka juga kooperatif sehingga kami dapat mengungkap kasus ini lebih cepat," kata Hartoyo.

Baca Juga: Perang Tanpa Senjata Meledak, Sedikitnya 20 Tentara India Tewas dan 43 Anggota Militer China Jadi Korban dalam Ketegangan di Perbatasan

(Kompas.com/Kontributor Surabaya, Ghinan Salman)

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular