Follow Us

Pintu Kamar Kos Terkunci Rapat Selama 3 Hari, Cium Bau Tak Sedap dari Dalam Warga Pun Mencungkilnya Hingga Kaget Temukan Kejadian Memilukan Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 04 Juni 2020 | 12:08
Ilustrasi - Balita berumur 2 tahun memeluk jasad ibunya yang sudah meninggal dunia selama 3 hari.
Pixabay

Ilustrasi - Balita berumur 2 tahun memeluk jasad ibunya yang sudah meninggal dunia selama 3 hari.

Fotokita.net - Beberapa waktu lalu netizen sempat dihebohkan dengan kabar seorang anak berumur 2 tahun yang memeluk jasad ibunya selama tiga hari.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Bonto Nompo, Kecamatan Tamalate, Makassar.

Tentu, saja peristiwa itu mengangetkan warga sekitar hingga tersebar luas ke penjuru Makassar hingga seluruh Indonesia melalui media sosial. Media arus utama pun tak mau kalah ikut mengabarkan.

Senin (28/10/2019) sore, Ratnawati pemilik indekos hendak menagih uang sewa kos di kamar Marni (39), warga Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, yang ditempatinya.

Baca Juga: Pernah Masuk Penjara Gegara Hina Jokowi, Ahmad Dhani Sesumbar di Muka Kevin Aprilio Bisa Bongkar Kecurangan Royalti yang Rugikan Dirinya: 'Untung Partai Saya Berkuasa, Jadi Bisalah'

Saat di depan kamarnya, Ratna mencium bau tidak sedap dari dalam kamar. Karena tidak merasa curiga, Ratna pun mengetuk pintu kamar.

Namun, di saat bersamaan ia mendengar suara tangisan anak-anak dari kamar itu.

Mendengar suara tangisan tersebut, ia pun lantas keluar mencari pertolongan dan memberi tahu tetangganya perihal tangisan suara anak dan bau tak sedap dari kamar tersebut.

Baca Juga: Bak Hilang Ditelan Bumi Buronan Kakap Ini Berhasil Ditangkap, Refly Harun Malah Bongkar Kejanggalan Kasus Korupsi Eks Caleg PDIP yang Lenyap Tak Berbekas

Setelah warga datang, pintu kamar pun dibuka dengan cara dicungkil, dan betapa terkejutnya warga saat pintu berhasil dibuka, melihat tubuh Marni sudah terbujur kaku tanpa mengunakan busana bagian atas sambil dipeluk anaknya berinisial EA yang berumur 2 tahun.

Sontak, dengan adanya peristiwa itu membuat indekos yang ada di Jalan Bonto Nompo, Kecamatan Tamalate, Makassar, menjadi heboh.

Baca Juga: Terima Telepon Ustaz Yusuf Mansur yang Sambil Menangis Tanyakan Kabar, Pendakwah Kondang Ini Akhirnya Mau Bongkar Rahasia yang Belum Banyak Diketahui Orang

Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin mengatakan, saat pintu kamar yang ditinggali Marni dibuka, EA yang tampak memeluk ibunya langsung berdiri.

Melihat itu, sambungnya, dengan cepat polisi langsung mengambil EA dari sebelah ibunya yang diduga telah meninggal sejak tiga hari lalu.

"Kondisi anak itu saat didapat masih dalam keadaan sehat dan baik. Dia langsung berdiri ketika anggota masuk di dalam kamar tersebut," kata Arif, Senin malam.

Baca Juga: Tercium Hubungan Buruk Antara Khofifah dan Risma di Tengah Pandemi, Netizen Makin Khawatir Lihat Kondisi Surabaya yang Menghitam di Peta Covid-19: 'Please, Stop Gelut!'

Dikatakan Arif, EA bersama ibunya sudah tinggal di kamar indekos milik Ratnawati sejak tiga bulan lalu. "Dia kontrak sekitar tiga bulan kata ibu kosnya," ujarnya.

Ditambahkan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, jasad Murni pertama kali ditemukan pemilik kos yang saat itu hendak menagih uang uang kos.

Karena mencium bau tak sedap dan mendengar suara tangisan anak-anak lantas saksi pun keluar dan meminta bantuan warga.

"Pukul 16.00 Wita, mayat perempuan ditemukan dalam keadaan posisi terlentang dalam keadaan setengah telanjang di depan kamar mandi indekos," kata Indratmoko saat dikonfirmasi, Senin.

Baca Juga: Anies Baswedan Kabarkan Terdapat 62 RW di Zona Merah Corona, Anak Indigo Ini Ingatkan Ada Kebiasaan Leluhur yang Bisa Cegah Penyebaran Virus: Sekarang Nyaris Hilang

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Pol dr Farid Amansyah mengaku kaget dengan AE, balita yang tinggal bersama jenazah ibunya selama berhari-hari sama sekali tidak mengalami dehidrasi.

"Termasuk kita mengherankanlah dia masih baik, tidak sakit walaupun hidup bersama mayat. Mayat itu membusuk jika sudah lebih dari dua hari. Anak itu cukup (kuat) juga karena tidak ada tanda-tanda dehidrasi," kata Farid saat dikonfirmasi, Senin malam.

Baca Juga: Sang Suami Sudah Ditahan Selama Seminggu, Widi Mulia Belum Juga Datangi Kantor Polisi. Tapi, Sosok Ini Ternyata Telah Jenguk Dwi Sasono

Selain itu, dokter di Rumah Sakit Bhayangkara juga sudah memeriksa tubuh balita tersebut yang dikhawatirkan AE terkena virus ataupun bakteri dari pembusukan mayat.

"Bakteri pembusukan tentu bisa menular yah, bakterinya. Anak bisa terserang radang paru dan sebagainya karena dia menghirup udara busuk, penuh bakteri. Makanya perlu kita observasi sejak sekarang," jelasnya.

Ditambahkan Farid, pihaknya belum mengetahui penyebab kematian dari Marni. Sebab, pihak keluarga dari ibu EA menolak untuk dilakukan otopsi.

"Terakhir keluarga menyatakan masih akan berpikir-pikir terhadap otopsi itu sehingga mayat atas persetujuan penyidik dibawa ke rumah duka," katanya.

Baca Juga: Ikut Ditangkap Bersama Suaminya yang Jadi Buronan KPK, Foto Penampakan Modis Istri Bekas Sekretaris MA Jadi Sorotan: Rupanya Punya Jabatan Tinggi di Kemneterian Strategis

Dari hasil pemeriksaan visum luar yang dilakukan tim Dokpol Polda Sulsel, sambung Farid, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh Marni.

Begitupun dari pemeriksaan lanjutan terhadap Marni, pihak Dokpol juga tidak menemukan adanya catatan riwayat penyakit yang pernah dimiliki ibu asal Kabupaten Maros ini.

"Ibu ini sehat-sehat saja. Namun, penyebab kematian itu masih dalam penyidikan dan terutama harus melalui otopsi," ujarnya.

Baca Juga: Bungkam Selama 25 Tahun Soal Misi Rahasia di Timor Timur, Sniper Terbaik TNI Akui Sengaja Simpan 1 Peluru Terakhir dalam Aksi Pertamanya Demi Alasan Ini

Sementara itu, mengetahui adanya balita 2 tahun memeluk jenazah ibunya, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman langsung membesuk AE yang tengah dirawat di RS Bhayangkara.

Andi meminta agar AE dirawat dengan baik dan mentalnya pulih kembali sebelum keluar dari rumah sakit.

“Trauma yang dirasakan Angel harus dipulihkan. Saya meminta kepada dokter yang menangani agar merawat Angel hingga proses traumanya berangsur hilang. Kalau bisa Angel biar dirawat oleh keluarga ibunya atau neneknya," katanya.

Saat membesuk AE, Andi pun menawarkan diri untuk merawat AE jika tak ada keluarga yang akan merawatnya, namun ditolak oleh ayah AE.

Baca Juga: Memilukan! Bertahun-tahun Kaya Raya dari Hasil Jualan Emas Hitam, Kini Presiden Ini Kebingungan Saat Rumah Sakit di Negaranya Butuh Listrik dan Air Bersih untuk Tangani Pasien Corona

Balita berusia 2 tahun yang ditemukan sedang memeluk mayat ibunya bernama Marni selama tiga hari ternyata adalah putri dari seorang anggota TNI.

Karumkit RS Bhayangkara Makassar, Sulawesi Selatan, Kombes Farid Amansyah menyampaikan, sang suami baru mengetahui insiden tersebut ketika mendapatkan kabar dari aparat kepolisian.

"Jadi suaminya tahu karena anggota kepolisian yang telepon keluarganya, saat tahu jika jasad ini adalah istri anggota TNI," kata Farid seperti dikutip dari Kabarmakassar.com, Rabu (30/10/2019).

Diketahui, jasad Marni ditemukan sedang dipeluk putrinya yang masih berusia 2 tahun di sebuah indekos di Bontonompo Nomor 4, RT 1, RW 6, Kecamatan Pabaeng-baeng, Makassar, Sulsel, Senin (28/10/2019).

Sejauh ini, dokter RS Bhayangkara juga belum mengetahui penyebab kematian Marni yang diduga sudah meninggal selama tiga hari. Alasannya, karena keluarga melarang jasad Marni untuk diotopsi.

Baca Juga: Geram Dengar Ocehan Mulan Jameela yang Minta Sang Mantan Suami Kembali ke Dirinya, Maia Estianty: Kenapa Nggak Ngomong dari Jaman Dia Ketahuan Selingkuh?

Meski demikian, polisi mengaku tak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh jasad ibu balita tersebut.

"Belum (diketahui penyebab kematian), kita akan autopsi kalau diizinkan. Kami harapnya bisa diautopsi. Tapi kayaknya mereka menolak keras untuk diotopsi," katanya.

Sementara itu, Maryati (53), yang juga keluarga dari Marni ini mengaku saat kejadian, sang suami memang sedang bertugas.

"Jadi sebenarnya dia tidak sama istrinya, bapaknya juga bertugas sebagai tentara. Nah, anaknya ada dua laki-laki sudah 15 tahun dan satunya lagi kelas 5 SD," ungkap Maryati.

Maryati menambahkan, Marni dan suaminya yang merupakan anggota TNI sudah lama tak bersama, bahkan sudah beberapa minggu tidak ada kontak sama sekali.

"Keluarga memang tidak mau otopsi, karena sudah ikhlas dan ibu Marni meninggal dan jatuh di kamar mandi," kata Maryati.

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit dengan Suami Maia Estianty yang Bisa Beri Dul Segepok Uang, Ahmad Dhani Malah Curhat Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan: 'Udah Puas Semuanya?'

Diketahui, Marni merupakan ibu dari tiga anak. Semasa hidup, Marni hanya tinggal bersama putrinya yang ditemukan memeluknya saat sudah meninggal. Sementara, dua anak laki-lakinya ikut bersama suami.

Maryati menambahkan, putri ayahnya bakal kembali mengambil anak perempuannya, dan ayahnya sendiri yang bakal merawatnya.

"Nanti ini anak sama bapaknya, bapaknya sendiri yang rawat, memang kalau bapak dan ibu dari anaknya itu sudah lama pisah tempat tinggal," tutup Maryati.

(Kompas.com/Kontributor Makassar, Himawan dan Hendra Cipto dan Kabarmakassar.com/Suara.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest