Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin mengatakan, saat pintu kamar yang ditinggali Marni dibuka, EA yang tampak memeluk ibunya langsung berdiri.
Melihat itu, sambungnya, dengan cepat polisi langsung mengambil EA dari sebelah ibunya yang diduga telah meninggal sejak tiga hari lalu.
"Kondisi anak itu saat didapat masih dalam keadaan sehat dan baik. Dia langsung berdiri ketika anggota masuk di dalam kamar tersebut," kata Arif, Senin malam.
Dikatakan Arif, EA bersama ibunya sudah tinggal di kamar indekos milik Ratnawati sejak tiga bulan lalu. "Dia kontrak sekitar tiga bulan kata ibu kosnya," ujarnya.
Ditambahkan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, jasad Murni pertama kali ditemukan pemilik kos yang saat itu hendak menagih uang uang kos.
Karena mencium bau tak sedap dan mendengar suara tangisan anak-anak lantas saksi pun keluar dan meminta bantuan warga.
"Pukul 16.00 Wita, mayat perempuan ditemukan dalam keadaan posisi terlentang dalam keadaan setengah telanjang di depan kamar mandi indekos," kata Indratmoko saat dikonfirmasi, Senin.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Pol dr Farid Amansyah mengaku kaget dengan AE, balita yang tinggal bersama jenazah ibunya selama berhari-hari sama sekali tidak mengalami dehidrasi.
"Termasuk kita mengherankanlah dia masih baik, tidak sakit walaupun hidup bersama mayat. Mayat itu membusuk jika sudah lebih dari dua hari. Anak itu cukup (kuat) juga karena tidak ada tanda-tanda dehidrasi," kata Farid saat dikonfirmasi, Senin malam.