Follow Us

Pasar dan Swalayan Kembali Ramai Menjelang Lebaran, Rupanya Masyarakat Indonesia Paling Suka Belanja Online Sehabis Lakukan Hal Ini : Begini Alasannya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 23 Mei 2020 | 14:12
Sejumlah warga dan pengendara motor memadati kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/5/2020). Kawasan pasar tradisional tersebut dipadati warga yang ingin berbelanja kebutuhan lebaran meskipun Pemerintah Kota Bogor sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menceg
Antara Foto/Arif Firmansyah via Kompas.com

Sejumlah warga dan pengendara motor memadati kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/5/2020). Kawasan pasar tradisional tersebut dipadati warga yang ingin berbelanja kebutuhan lebaran meskipun Pemerintah Kota Bogor sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menceg

Fotokita.net - Presiden Jokowi pun tak mempermasalahkan keramaian di pasar tersebut selama diterapkan prosedur yang ketat untuk pencegahan Covid-19.

"Saya ingin ini dipastikan ada pengaturan jarak yang baik, pakai masker, petugas di lapangan betul-betul bertugas untuk mengingatkan mengenai protokol kesehatan secara terus-menerus," kata Jokowi.

Presiden Joko Widodo rupanya turut mengamati kondisi pasar yang mulai ramai menjelang hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

Padahal, pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) masih diterapkan untuk pencegahan virus corona yang menyebabkan Covid-19.

"Saya melihat pasar-pasar tradisional saat ini mulai ramai karena banyak masyarakat yang belanja dalam rangka persiapan Hari Raya," kata Jokowi dalam rapat kabinet terbatas lewat video conference, Selasa (19/5/2020).

Baca Juga: Bagikan Foto Lawas dengan Sang Nenek, Biduan Dangdut Ini Warisi Kecantikan Alami Hingga Hidung Nan Runcing: Pantas Saja Bisa Bikin Perwira Polisi Bertekuk Lutut

Baca Juga: Matahari Masuki Masa Lockdown Hingga Bisa Timbulkan Bencana Gempa dan Gagal Panen serta Kelaparan di Bumi, Begini Penjelasan Ahli

Jokowi mengingatkan kunci keberhasilan dari pengendalian penyebaran Covid-19 ini adalah kedisiplinan semua pihak. Kemudian, masyarakat diminta disiplin untuk mencuci tangan, menjaga jarak yang aman, memakai masker, dan menghindari kerumunan dan keramaian atau konsentrasi massa.

"Saya minta protokol kesehatan betul-betul dipastikan di lapangan, terutama menjelang Idul Fitri dan pada saat nanti Idul Fitri," kata dia.

Jalan menuju Pasar Tanah Abang

Jalan menuju Pasar Tanah Abang

Jokowi sebelumnya memang sempat meminta masyarakat untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.

Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan terdapat potensi bahwa virus ini tidak akan segera menghilang dan tetap ada di tengah masyarakat.

"Informasi terakhir dari WHO yang saya terima bahwa meskipun kurvanya sudah agak melandai atau nanti menjadi kurang, tapi virus ini tidak akan hilang. Artinya kita harus berdampingan hidup dengan Covid," kata Jokowi pada Jumat pekan lalu.

Baca Juga: Viral Foto dengan Tagar #IndonesiaTerserah Gara-gara Remehkan Corona, Begini Penjelasan Ahli Soal Kondisi Psikologis Tenaga Medis: Garda Terdepan Sudah di Titik Nadir?

Kepala Negara menegaskan, hidup berdampingan dengan Covid-19 bukan berarti menyerah dan menjadi pesimis.

Justru dari situlah menjadi titik tolak menuju tatanan kehidupan baru masyarakat untuk dapat beraktivitas kembali sambil tetap melawan ancaman Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Jokowi sampaikan belasungkawa atas meninggalnya perawat RS Royal Surabaya Ari Puspita Sari bersama janin yang dikandung.
IG Jokowi

Jokowi sampaikan belasungkawa atas meninggalnya perawat RS Royal Surabaya Ari Puspita Sari bersama janin yang dikandung.

Presiden Joko Widodo ingin Indonesia mampu menemukan vaksin untuk virus corona Covid-19. Dengan begitu, Indonesia tak harus bergantung dengan vaksin yang dikembangkan oleh negara lain.

"Kita juga harus mampu menghasilkan vaksin sendiri," kata Presiden Jokowi saat peluncuran sejumlah produk riset, teknologi, dan inovasi untuk penanganan Covid-19, Rabu (20/5/2020).

Baca Juga: Anies Baswedan Kembali Perpanjang PSBB Jakarta, Jokowi Malah Minta Warga Beraktivitas Sambil Bersiap Sambut Era Normal Baru: Syukurlah, Pasar Kembali Ramai Jelang Lebaran

Dalam acara itu, Presiden Jokowi meluncurkan sejumlah produk hasil produksi dalam negeri untuk penanganan Covid-19 mulai dari PCR test kit hingga ventilator.

Namun, ia ingin ke depannya Indonesia juga bisa menemukan vaksin untuk menghadapi pandemi ini. Sejauh ini, belum ada negara yang sudah merilis vaksin untuk Covid-19.

Namun, Presiden Jokowi mengaku gembira karena di dalam negeri, lembaga Eijkman sudah mendapatkan data mengenai tujuh urutan genom virus yang sangat berguna untuk pengembangan vaksin.

Ia juga merasa gembira komunitas peneliti terus bekerja untuk menemukan obat dan terapi yang efektif bagi pengobatan Covid-19.

Kepala Negara pun meminta karya-karya itu jangan berhenti di laboratorium dan jangan juga hanya sebatas prototipe.

Baca Juga: Hampir Seluruh Wilayah Indonesia Terkena Serangan Corona, Kabupaten Termuda Kaltim Malah Laporkan Tak Ada Kasus Covid-19: Rupanya Begini Kunci Rahasianya

"Tapi, harus terus berlanjut, harus bisa diproduksi secara massal untuk memenuhi kebutuhan domestik kita dan juga bisa ekspor ke mancanegara," kata Presiden Jokowi.

Untuk itu, ia menekankan supaya kerja sama dan kolaborasi antar-kekuatan anak bangsa harus diperkuat.

Lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi, dunia usaha, para pelaku industri, dan unsur masyarakat, semuanya harus bekerja sama.

Sementara itu, situs meta-search iPrice bekerja sama dengan Jakpat melakukan survei perilaku belanja online masyarakat Indonesia selama bulan Ramadhan dan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Survei itu meliputi e-commerce yang sering digunakan, anggaran yang disediakan, produk yang paling banyak dicari, waktu berbelanja online, dan sebagainya.

Terdapat sembilan pertanyaan yang disebar ke 1.000 responden muslim di seluruh Indonesia.

Survei dilakukan tanggal 13-14 Mei 2020. Berikut adalah beberapa temuan menarik dari hasil survei tersebut.

Lebih sering belanja setelah sahur

iPrice mencatat peningkatan aktivitas berbelanja selama pukul 04.00-10.00 di bulan Ramadan tahun ini.

Baca Juga: Diambang Bangkrut Lantaran Uangnya Tak Balik dari Negara Peminjam, China Batalkan Program Pembangunan Kapal Induk Bertenaga Nuklir untuk Saingi Kekuatan Angkatan Laut Amerika?

Di bulan biasa hanya 15 persen responden berbelanja pada jam tersebut. Selama Ramadan, 18 persen responden berbelanja online saat jam sahur hingga jam 10 pagi.

"Selain itu, pada jam tengah malam (00.00-03.00) juga terjadi peningkatan sebanyak 2 persen dari bulan biasanya," tulis iprice dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/5/2020).

Dompet digital mulai jadi pilihan

iPrice juga menemui tren penggunaan e-wallet dan e-money yang kian populer untuk belanja online.

Metode pembayaran e-wallet dan e-money mulai menjadi pilihan pembayaran utama ketika berbelanja online.

Survei menunjukkan, 30 persen dari responden menggunakan transfer bank sebagai metode pembayaran, 26 persen menggunakan e-wallet atau e-money, 25 persen memilih untuk cash on delivery.

Baca Juga: Ramalannya Soal Virus Corona Kini Jadi Terbukti, Sosok Orang Terkaya Ini Ditangkap Kaki Tangan Donald Trump Gara-gara Uji Coba Vaksin Ilegal: Ternyata Begini Faktanya

Ilustrasi dompet digital

Ilustrasi dompet digital

Sedangkan 14 persen responden menggunakan offline payment di gerai ritel, seperti Alfamart dan Indomart, 3 persen menggunakan kartu debit, dan hanya 2 persen menggunakan kartu kredit.

Menurut survei keduanya, platform e-commerce Shopee menjadi aplikasi berbelanja yang paling banyak digunakan.

Sebanyak 82 persen dari total responden menggunakan Shopee untuk berbelanja online selama 3 bulan ke belakang sejak survei dilakukan.

Tokopedia sebagai e-commerce lokal menjadi pilihan kedua untuk aplikasi berbelanja dengan total pengguna sebanyak 56 persen, diikuti Lazada sebesar 53 persen, Bukalapak 41 persen dan Blibli 15 persen.

Sementara untuk e-commerce vertikal yang menjual produk spesifik dipimpin oleh Zalora 9 persen, Sociolla 6 persen, dan Bhinneka 5 persen.

Baca Juga: Jarang Terekspos Depan Kamera, Inilah Kedekatan Keluarga Kecil Raffi Ahmad dengan Ayah Kandung Nagita Slavina yang Hidupnya Berubah Sehabis Ceraikan Mama Rieta Amalia

Aplikasi Shopee
Zihan Fajrin

Aplikasi Shopee

Produk elektronik nomor dua

Produk Elektronik menjadi kategori barang yang paling banyak dibeli setelah fashion yang berada di urutan pertama.

Berdasarkan data iPrice mengenai minat berbelanja orang Indonesia selama musim Covid-19 minat, pembelian webcam meningkat sebanyak 1.572 persen selama musim pandemi, guna mendukung efektifitas video call untuk WFH (Work From Home) dan belajar dari rumah.

Fashion masih memimpin sebagai kategori yang paling diminati selama berbelanja ramadan tahun ini yaitu 63 persen diikuti oleh elektronik 45 persen, kebutuhan rumah tangga dan grocery 41 persen, kosmetik 33 persen, dan produk kesehatan 30 persen.

Baca Juga: Dikira Sudah Bisa Beraktivitas Normal Lagi, Ahli Malah Temukan Virus Corona dengan Bentuk Berbeda dalam Kasus Baru di China: Lebih Sulit Buat Diobati?

Pengeluaran rata-rata

Rata-rata orang Indonesia menghabiskan Rp 500.000 hingga Rp 1.999.999 untuk berbelanja kebutuhan lebaran di toko online.

Sebanyak 45 persen responden menghabiskan sekitar Rp 500.000 hingga Rp 1.999.999 untuk membeli kebutuhan lebaran di tahun ini.

Baca Juga: NIkita Mirzani Pastikan Tak Bagi-bagi THR, Sementara Ayu Ting Ting Enggak Bakal Lakukan Hal Ini Sewaktu Lebaran: Rumah Ayu di Gang Sempit Pun Kembali Jadi Sorotan

Sebanyak 43 persen menghabiskan Rp 499.999.

Sebanyak 9 persen responden menghabiskan kisaran Rp 2.000.000 - Rp 4.999.999, dan hanya sekitar 2 persen menghabiskan Rp 5.000.000 dan lebih.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest