Follow Us

Tanpa Alas Kaki dan Gendong Bayi Mungil, Pasangan Bule Rusia Ini Tertangkap Kamera Ngamen di Pasar Basah Lombok. Begini Nasib Akhir Mereka Setelah Diamankan Imigrasi

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 01 Mei 2020 | 10:02
Seorang bule rela ngamen di pasar dengan membawa anak dan istri karena tak bisa pulang ke Rusia
Kolase Kompas.com dan Facebook

Seorang bule rela ngamen di pasar dengan membawa anak dan istri karena tak bisa pulang ke Rusia

Tampak motor dipenuhi sayuran, kelapa muda, dan pakaian mereka. Keduanya tak mengenakan alas kaki, memakai pakaian seadanya bersama balita berambut pirang yang tertidur di dalam gendongan.

Bule ngamen sambil menggendong bayi
Instagram/nenk_update

Bule ngamen sambil menggendong bayi

Keduanya mengisi dokumen ke dalam Kantor Imigrasi tanpa mengenakan alas kaki. Kepada Kompas.com, Mikhail mengatakan, semua pintu masuk menuju Rusia ditutup sehingga dia dan keluarga kecilnya tidak bisa meninggalkan Indonesia.

"Sebelumnya kami berada di Malaysia, kemudian kami terbang ke Indonesia. Rencananya, kami hanya dua hari berada di Indonesia dan akan kembali ke Malaysia. Tetapi, karena Malaysia lockdown, kami memutuskan ke Bali (lewat NTB)," ujar Mikhail dalam bahasa Inggris yang tidak begitu lancar.

Baca Juga: Kini Rumah Tangganya Adem Ayem dengan Pengusaha Tajir, Siapa Sangka Artis Cantik Ini Dulu Gagal Naik Pelaminan Gara-gara Beda Agama: Begini Kabar Sang Mantan Sekarang

Mikhail menjelaskan, dalam situasi tak menentu, sulit untuk pulang ke negaranya, sedangkan biaya hidup semakin menipis.

Akhirnya, Mikhail dan istri memutuskan untuk mengamen, menerima pemberian orang yang menikmati musiknya untuk membeli makan.

"Saya main musik di Bali, tapi polisi melarang kami, padahal itu untuk membeli makanan dan biaya hidup. Kami punya uang hanya untuk satu bulan kami tinggal di Bali. Kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen, tapi di sini juga sama pintu ditutup," katanya.

Dia juga khawatir jika harus berpindah-pindah karena situasi yng tidak aman bagi kesehatan dia, istri, dan anaknya.

Kata Mikhail, meski dilarang pemerintah mengamen dan mendapatkan uang untuk menyambung hidup, tetapi warga di Indonesia membuatnya nyaman.

"Muslim di Lombok dan di Asia sangat baik dan respek dengan kami, sangat bersahabat, mereka Muslim yang hebat," katanya sambil tersenyum lebar.

Baca Juga: Teringat Lawan Bicaranya Sudah Lewati Usia 35 Tahun, Sekonyong-koyong Produser Film Ini Merasa Bersalah Pada Nicholas Saputra: Oh My God, Gue Berdosa...

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest