Pernyataannya itu mengacu pada hasil analisis data surveillance milik Dinas Kesehatan DKI dan Kementerian Kesehatan, sehingga tidak ada alasan bahwa spekulasi ini tak sampai ke pemerintah.
"Jadi bukan data dari saya. Data itu sudah melaporkan, sudah menemukan kasus-kasus. Mereka sudah tahu kok, mereka sudah tahu," ujar Pandu, ketika dikonfirmasi kumparanSAINS pada Senin (20/4).
"Tapi kasus-kasus gejala COVID-19 itu kalau dites, waktu itu masih negatif, seharusnya mereka yang bertanya kok masih negatif? Jelas sekali kok gejalanya. Apakah labnya kurang bagus, mereka kan menyangkal terus. Mereka sudah tahu tapi mereka menyangkal. Saya bukan menemukan, saya hanya menganalisis data yang dimiliki oleh Kemenkes," lanjutnya.
Adapun Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia pada Senin (2/3/2020) lalu.
Ada dua warga Depok, Jawa Barat, yang dinyatakan positif terjangkit virus corona. Pasien 1 berumur 31 tahun dan pasien 2 berumur 64 tahun.
Pasien 1 diketahui sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang berdomisili di Malaysia. (Kumparan Sains/Kompas.com)