Follow Us

Baru Diumumkan Jokowi Awal Maret, Pakar UI Bilang Virus Corona Masuk Indonesia Sejak Januari: Pemerintah Sudah Tahu, Kok!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 20 April 2020 | 19:53
Ada sebanyak 200 driver ojek online (ojol), supir taksi, supir angkot dan pengemudi bajaj di DKI Jakarta menjalani rapid tes virus corona.
Kompas.com

Ada sebanyak 200 driver ojek online (ojol), supir taksi, supir angkot dan pengemudi bajaj di DKI Jakarta menjalani rapid tes virus corona.

"Makanya kasus yang ditemukan pada bulan Maret itu, orang masih nyangkal, oh itu orang Jepang yang bawa. Salah, orang Jepang itu tertular di Jakarta," kata Pandu pada Kompas.com, Senin (13/4/2020).

"Ketika dia pulang demam, sakit diperiksa sudah covid. Bukan dua orang pertama yang dilaporkan itu tertular dari orang Jepang, keliru," sambungnya.

Menurut Pandu, sejak Januari-Februari lalu sudah terdapat banyak laporan pasien bergejala Covid-19.

Namun, kala itu pemeriksaan laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan belum siap dalam mendeteksi Covid-19, sehingga hasil yang dikeluarkan selalu negatif. "

Tapi hasil tesnya masih negatif karena waktu itu pada awal-awal bulan itu, tes yang di Badan Litbangkes belum siap. Jadi hasilnya negatif terus," ungkapnya.

Baca Juga: Sehabis Jokowi Bawa Angin Segar Tentang Perkembangan Covid-19, Kini Ikatan Dokter Indonesia Bilang Virus Corona Bisa Kalah dalam Tubuh: Begini Rahasianya...

Pandu mengatakan, penularan lokal yang tidak terdeteksi itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 melonjak, baik dengan gejala ataupun tanpa gejala.

"Jadi virus itu udah lama beredar di Indonesia, cuma kita kan terlena sekali menganggap enggak ada, Indonesia bebas virus. Itu yang membuat menjadi kondisinya seperti sekarang," ujar Pandu.

Pandu kemudian menjelaskan mengapa penularan lokal terjadi sejak awal tahun. Penularan lokal terjadi karena Indonesia masih membuka penerbangan ke lokasi yang terdampak Covid-19, yakni Wuhan, China.

Sebelum akhirnya China menerapkan kebijakan lockdown. "Artinya di antara penumpang yang bolak balik Wuhan-Jakarta itu dan lima kota lainnya di Indonesia, di Makassar, di Batam, sudah ada yang membawa virus," ucap Pandu.

“Dari data laporan pelayanan kesehatan masyarakat, itu sudah terjadi kenaikan orang dengan gejala kasus COVID-19 seperti demam, batuk, dan sesak napas. Data kasusnya melonjak sekali (sejak Januari), dan kemudian baru Maret ada laporan yang 3 orang positif COVID-19,” jelas Pandu, pada 6 Maret lalu.

Baca Juga: Jokowi Hakul Yakin Pandemi Tuntas Pada Akhir Tahun, Presenter Kondang Itu Terpaksa Lakukan Hal Ini Agar Bisa Bayar THR Karyawannya: Lewat dari Desember, Gua Juga Bingung!

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest