Follow Us

youtube_channeltwitter

Terjadi Sebelum Perang Teluk Pecah, Muhammad Ali Nekat Temui Saddam Hussein Demi Tujuan Ini. Ternyata Pertemuan Itu Nyaris Gagal Gara-gara Hal Sepele

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 16 November 2019 | 09:29
Petinju Muhammad Ali, jadi satu-satunya orang Amerika Serikat yang bisa lunakkan hati Saddam Husein
Intisari/NDTV.com

Petinju Muhammad Ali, jadi satu-satunya orang Amerika Serikat yang bisa lunakkan hati Saddam Husein

Baca Juga: Sempat Dikira Anak Jenderal Karena Tak Ditahan Polisi, Ternyata Pelaku Penabrak Skuter Listrik Itu Adalah Anggota Keluarga Terpandang di Daerah Ini. Ibunya Jadi Senator di Parlemen Lho!

Ali juga mengatakan, dia menolak takut. "Aku adalah raja dunia!" katanya, dengan lantang.

Dia lebih lantang bicara sebagai orang hitam di hadapan orang Amerika kulit putih, terutama saat berada di atas ring boxing.

Tahun 1985, Ali melakukan perjalanan ke Lebanon dalam upaya membebaskan 40 sandera Amerika. Namun misinya gagal.

Kemudian pada Agustus 1990 tak lama setelah Irak menginvasi Kuwait, Saddam mengambil ribuan sandera orang asing.

Muhammad Ali

Muhammad Ali

Setelah PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut agar Irak keluar dari Kuwait, Saddam telah membawa 15 orang Amerika, dan menggunakannya sebagai perisai manusia.

Dia menahannya di gedung-gedung yang kemungkinan akan dibom oleh Amerika.

Pada saat itulah, Ali datang ke Irak dalam misi pembebasan itu, seperti diceritakan dalam film dokumenter "30 untuk 30" Ali : The Mission Muslim Amerika.

Ali mendarat pada 23 November 1990, demi bertemu dengan Saddam Husein. Tetapi setibanya di Irak, Saddam Hussein membuat Ali menunggu.

Baca Juga: Namanya Santer Disorot Karena Sang Anak Disebut Sebagai Pelaku Tabrak Skuter Listrik, Inilah Sosok Emma Yohanna Anggota DPD yang Jumlah Perolehan Suaranya Kalahkan Jokowi dalam Pemilu 2019

Mohammad Ali membebaskan para sandera.
New York Times

Mohammad Ali membebaskan para sandera.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

x