Follow Us

Besar Pasak Daripada Tiang, Pemprov Ajukan Anggaran Balapan Formula E Hingga Triliunan Rupiah, Tapi Prediksi Pemasukan ke Kas Daerah Cuma Segini. Apa Reaksi Wakil Rakyat Kita?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 08 November 2019 | 08:12
Anies Baswedan yang diserbu warga saat menghadiri jumpa pers Formula E Jakarta, Jumat (20/9).
Ibnu/GridOto.com

Anies Baswedan yang diserbu warga saat menghadiri jumpa pers Formula E Jakarta, Jumat (20/9).

Fotokita.net - Pemprov DKI Jakarta harus menyetor dana senilai 20 juta poundsterling untuk menjadi tuan rumah balap mobil listrik Formula E.

Tercatat hingga saat ini sudah ada empat anggaran yang diajukan dengan total mencapai Rp 1,6 triliun. Untuk apa saja?

Lantas, mengapa rencana pendapatan yang disetorkan ke kas daerah jumlahnya begitu jomplang dari rancangan anggaran gelaran balapan yang nilainya begitu fantastis?

Perhelatan balap formula E direncanakan akan digelar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2020.

Untuk mendanai gelaran ini, Pemprov DKI Jakarta pun mengajukan anggaran dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Perubahan (APBD-P) 2019 dan APBD 2020.

Baca Juga: Unggah Rancangan Anggaran Janggal ke Media Sosial Jadi Heboh, Sebetulnya Ayah William Aditya Sarana Ingin Sang Anak Ikuti Jejaknya Tekuni Profesi Ini

1. Rp 360 milliar untuk commitment fee

Pemprov DKI Jakarta harus menyetor dana 20 juta poundsterling untuk menjadi tuan rumah balap mobil listrik Formula E.

Jumlah itu setara dengan Rp 345,9 miliar.

Dana itu harus disetorkan kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E atau disebut sebagai commitment fee.

"Jumlahnya 20 juta poundsterling. (Untuk) Formula E (sebesar) 24,1 juta dollar AS," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta lalu menyetujui anggaran belanja langsung itu.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Latest