Follow Us

Gara-gara Heboh Usulan Anggaran Bernilai Fantastis, Anies Baswedan Kehilangan 2 Pejabat Terasnya. Siapa Saja Mereka?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 01 November 2019 | 17:02
Anies Baswedan jelaskan anggaran dana ATK yang membengkak.
tangkap layar youtube

Anies Baswedan jelaskan anggaran dana ATK yang membengkak.

Pengunduran diri ini terjadi setelah heboh anggaran Rp 5 miliar untuk influencer. Meski demikian, Chaidir membantah pengunduran diri Edy berkaitan dengan kasus anggaran Rp 5 miliar untuk membayar influencer dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2020.

"Tidaklah, tidak ada kaitan ke situ (anggaran influencer). Dia mau mengundurkan diri saja, mengundurkan diri atas permintaan sendiri," kata Chaidir.

Baca Juga: Sering Disebut Gubernur Rasa Presiden, Reaksi Anies Baswedan Cuma Bilang Begini

Setelah melepas jabatannya sebagai Kepala Dinas Pariwisata, lanjut Chaidir, Edy ingin menjadi staf Dinas Pariwisata di anjungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

"Dia ingin ke sana minatnya, ingin jadi staf anjungan Taman Mini," ucap Chaidir.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan geram melihat anggaran belanja jual beli Alat Tulis Kantor yang diajukan.
IST

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan geram melihat anggaran belanja jual beli Alat Tulis Kantor yang diajukan.

Saat dihubungi pada Jumat siang, nomor ponsel Edy tidak bisa dihubungi. Sebelum Edy mengundurkan diri, anggaran influencer di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta disoroti banyak pihak dan viral di media sosial.

Dalam dokumen rancangan KUA-PPAS 2020, anggaran sebesar Rp 5 miliar ditulis untuk membayar lima influencer. Edy sempat menanggapi anggaran itu. Dia menyatakan, anggaran Rp 5 miliar bukan hanya untuk biaya influencer.

Baca Juga: Warganet Kerap Beri Julukan Gubernur Rasa Presiden, Rupanya Begini Reaksi Anies Baswedan. Apakah Foto-foto di Lapangan Kuatkan Julukan Tadi?

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir, bertemu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).
KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Tohir, bertemu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).

"Saya luruskan, anggaran itu bukan satu influencer Rp 1 miliar. Di dalamnya itu ada macam-macam, ada belanja event dan biaya publikasi," ujar Edy, Senin (28/10/2019).

Edy menyampaikan, kegiatan tersebut sudah diterapkan bertahun-tahun. Namun, anggaran itu akhirnya dicoret dari rancangan KUA-PPAS 2020 pada awal Oktober lalu dan dialihkan untuk anggaran balap mobil listrik Formula E 2020. (Nursita Sari/Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest