Fotokita.net - Pada Jumat (25/10/2019) Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali memanggil sejumlah tokoh politik dan profesional untuk mengisi jabatan wakil menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.
Sedari awal, Presiden Jokowi sudah membuat pernyataan di hadapan publik bahwa dalam kabinetnya yang baru posisi wakil menteri akan bertambah banyak. Meskipun tak menyebut angka secara spesifik, Jokowi mulai menyeleksi sejumlah tokoh dan profesional untuk mengisi jabatan tadi.
Salah satu tokoh yang dipanggil Jokowi untuk mengisi pos wakil menteri adalah Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi.

Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo atau Jokowi (tengah) menghadiri acara jumpa pers posko relawan Pro Jokowi (Projo) di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2014). Selain bertemu dengan relawan pemenangan, Jokowi juga meresmikan Rumah Jokowi. TRIB
Budi Arie belum mau blak-blakan soal pos wakil menteri apa yang ditawarkan Presiden Jokowi. Namun, ia bicara soal pembangunan desa dan daerah tertinggal seusai bertemu Jokowi di Istana, Jumat (25/10/2019).
"Anggaran cukup besar bagi pembangunan pedesaan harus betul-betul memberikan kemajuan berarti sehingga bisa memberikan kemajuan nasional," kata Budi kepada wartawan seusai menghadap Jokowi. Budi mengakui sebelumnya Projo sudah pamit mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Hal itu karena Projo kecewa dengan keputusan Jokowi menunjuk rivalnya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan. Namun, setelah Projo pamitan, Jokowi justru meminta Budi Arie menjadi wakil menteri. "Kami pamit, tapi ditugaskan lagi, bagaimana," kata Budi.

Ketua Umum relawan Pro Jokowi Budi Arie Setiadi merapat ke Istana jelang pelantikan wakil menteri oleh Jokowi, Jumat (25/10/2019).
Saat ditanya apakah dirinya siap bekerja sama dengan Prabowo, Budi Arie menjawab bahwa relawan Jokowi di akar rumput sebenarnya belum bisa menerima kehadiran Ketua Umum Gerindra itu di kabinet.