Follow Us

Akui Ditunjuk Jokowi Jadi Menteri, Begini Kisah Mahfud MD yang Pernah Merasa Ndeso Gara-gara Tak Tahu Istilah Kekinian Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 21 Oktober 2019 | 11:18
Mahfud MD.
Kompas.com/Heru Sri Kumoro

Mahfud MD.

Fotokita.net -Salah satu tokoh bangsa, Mahfud MD menyebutkan bahwa dirinya telah diminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi salah satu pembantunya dalam Kabinet Kerja Jilid II.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyampaikan hal tadi kepada wartawan seusai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). "Menjadi salah seorang menteri, dilantik Rabu," kata Mahfud.

Namun, Mahfud mengaku tidak diberi tahu ia menjadi menteri apa. Namun, ia menyebut diajak berdiskusi oleh Jokowi seputar masalah penegakan hukum, HAM, pemberantasan korupsi, hingga deradikalisasi.

"Bisa di (sektor) hukum, politik, agama. Kan saya selama ini memang disebut sebut jadi Kumham, Jaksa Agung, Menteri Agama," ucap dia. Mahfud pun mengaku siap membantu Jokowi dan Ma'ruf Amin. Ia siap ditempatkan di pos apa pun.

Baca Juga: Disebut Sahabat Oleh Jokowi dalam Pidato Perdana Usai Pelantikan, Politikus Gerindra Ini Kini Diprediksi Dapat Kursi Menteri

Mahfud MD memang terkenal cukup aktif 'berkicau' di Twitter. Tentu saja, karena latar belakang dirinya di bidang hukum, khususnya hukum tata negara, kebanyakan cuitan Mahfud berisi seputar hukum.

Beberapa kali Mahfud menulis cuitan mengenai korupsi di Indonesia. Namun tidak demikian dengan cuitan Mahfud pada Rabu (31/1/2018).

Bukannya memberikan cuitan yang serius, kali ini Mahfud menceritakan pengalaman lucunya saat diwawancara oleh wartawan.

Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia ini mengaku dirinya ditanya tentang "pelakor".

Tanpa pikir panjang, beliau pun menjawab panjang lebar, tapi bukan soal "pelakor", melainkan "koruptor".

Merasa kurang up to date tentang istilah-istilah saat ini, Mahfud pun merasa dirinya ketinggalan istilah "pelakor", lalu menyebut dirinya "ndeso".

Berikut ini cuitan lengkapnya:

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest