"Seorang wartawati minta wawancara ttg pelakor. Berceritalah sy ttg para koruptor. Eh, wartawati motong, “Bkn soal korupsi, pak”. Loh, “Bukankah pelakor itu pelaku korupsi?” kata sy. “Bkn, tp perebut suami orang”, jawab si wartawati. Duh, sy ketinggalan jg istilah ini. Ndeso, ya"
Seorang wartawati minta wawancara ttg pelakor. Berceritalah sy ttg para koruptor. Eh, wartawati motong, “Bkn soal korupsi, pak”. Loh, “Bukankah pelakor itu pelaku korupsi?” kata sy. “Bkn, tp perebut suami orang”, jawab si wartawati. Duh, sy ketinggalan jg istilah ini. Ndeso, yaSejarah istilah "pelakor"— Mahfud MD (@mohmahfudmd) February 1, 2018
Istilah pelakor saat ini begitu viral di dunia maya.
Jika mau hiperbola, bisa dibilang, tahun 2017 adalah tahun yang dipenuhi drama pelakor, terutama dari dunia selebritas.
Pelakor sendiri merupakan sebuah akronim dari kalimat perebut lelaki orang.
Lazimnya, istilah ini digunakan untuk menyebut para wanita yang menjadi orang ketiga dalam hubungan rumah tangga seseorang.
Pelakor secara khusus merujuk pada wanita, karena yang direbut adalah lelaki orang.
Kenapa istilah ini menjadi sangat populer?
Siapa yang pertama kali memperkenalkan istilah pelakor kepada masyarakat?