Follow Us

Dengan Ragam Komposisi, Jokowi Sebutkan 4 Syarat dalam Kabinet Kerja yang Baru. Khusus untuk Calon Menteri Ini Syarat Nomor 3 Harus Terpenuhi!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Jumat, 18 Oktober 2019 | 06:14
Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
ANTARA FOTO

Presiden Joko Widodo (kanan) melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Fotokita.net - Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo - Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menuju gerbang akhir. Seiring menjelang pelantikan Joko Widodo -Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019 - 2024, perbincangan mengenai susunan Kabinet Kerja Jilid II kian menghangat.

Presiden Joko Widodo memang masih menutup rapat informasi mengenai siapa saja yang akan mengisi Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024 mendatang.

Menjelang pelantikan dan finalisasi pembentukan kabinet, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku, sudah bertemu tiga ketua umum parpol yang menjadi rivalnya di pilpres lalu.

Baca Juga: Misteri Kabinet Kerja Jilid II, Jokowi Tegaskan Cuma Ada 3 Kementerian yang Tak Boleh Dihilangkan. Bagaimana Sisanya?

Dalam sejumlah kesempatan, Jokowi pernah menyampaikan sejumlah kriteria atau syarat untuk menteri barunya di Kabinet Kerja Jilid 2.

Presiden Joko Widodo (tengah) saat berkunjung ke Kepulauan Bunaken, Jumat (5/7/2019). Turut pula mendampingi Presiden adalah Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
AGUS SUPARTO

Presiden Joko Widodo (tengah) saat berkunjung ke Kepulauan Bunaken, Jumat (5/7/2019). Turut pula mendampingi Presiden adalah Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Baru-baru ini, beredar luas surat berisi susunan kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin di media sosial.

Namun staf khusus Presiden bidang Komunikasi Adita Irawati mengatakan edaran tersebut sebagai berita bohong (hoaks).

Lantas, apa saja kriteria-kriteria itu?

Baca Juga: Misteri Kabinet Kerja Jilid II, Jokowi Ungkap 4 Kriteria untuk Menteri Baru. Yang Nomor 3 Khusus Buat Pembantunya di Kementerian Ini

Presiden Joko Widodo (kiri) saat berkunjung ke Kepulauan Bunaken, Jumat (5/7/2019). Turut pula mendampingi Presiden adalah Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
AGUS SUPARTO

Presiden Joko Widodo (kiri) saat berkunjung ke Kepulauan Bunaken, Jumat (5/7/2019). Turut pula mendampingi Presiden adalah Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

1. Mampu eksekusi program

Menurut Jokowi, menteri-menterinya nanti harus mampu mengeksekusi program-program yang ada. Tak lain dan tak bukan, itu merupakan kemampuan eksekutor.

Jokowi juga menginginkan jajaran kabinetnya nanti bisa menangani masalah-masalah yang ada dan mampu mengeksekusinya dengan benar.

Hal itu, disampaikan Jokowi setelah menghadiri Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5/2019).

Baca Juga: Resmi Pamit dari Kabinet Kerja, Menteri Susi Pudjiastuti Ingatkan Hal Ini. Lantas, Mengapa Susi Pudjiastuti Jadi Menteri Paling Berpengaruh di Twitter?

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek)
setkab.go.id

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek)

2. Memiliki integritas

Setelah mampu eksekusi program, Jokowi berkeinginan menterinya nanti memiliki integritas.

"Ya, yang lain memiliki intergritas, memiliki kapabilitas yang baik. Tapi yang paling penting adalah mampu mengeksekusi, memiliki kemampuan manajerial yang baik. Dua hal yang penting itu," kata Jokowi.

Baca Juga: Beberapa Hari Lagi Lengser dari Kabinet Kerja, Begini Penilaian Publik Terhadap Kinerja Para Pembantu Presiden Jokowi. Siapa yang Terbaik?

Jokowi mengaku tidak akan membedakan latar belakang profesional atau partai politik dalam menyusun kabinet pemerintahan 2019-2024.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise saat ditemui di Kawasan Berikat Nusantara, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (24/9/2019)
(Wartakota/luthfi)

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise saat ditemui di Kawasan Berikat Nusantara, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (24/9/2019)

Menurut Jokowi, yang terpenting adalah menteri-menterinya nanti memiliki kemampuan seperti yang ia harapkan.

Sebab, banyak juga kader partai politik yang merupakan profesional di bidangnya.

"Kabinet diisi oleh orang ahli di bidangnya. Jangan sampai dibeda-bedakan ini dari profesional dan ini dari partai politik, jangan seperti itulah," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan harian Kompas, Senin (1/7/2019).

3. Paham teknologi

Kriteria ini, menurut Jokowi dialamatkan untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mendatang.

Mendikbud nantinya memiliki tantangan untuk menyamakan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dan 514 kabupaten/kota.

Baca Juga: Sebentar Lagi Lengser dari Kabinet Kerja, Rupanya Susi Pudjiastuti Pernah Ngecengin Sri Mulyani di Depan Publik. Apa Penyebabnya?

Kualitas pendidikan, kata Jokowi, dapat terwujud bila kurikulum diimplementasikan dengan teknologi.

4. Memiliki kemampuan manajerial

Kemampuan ini, menurut Jokowi penting untuk bisa mengelola personalia dan anggaran sehingga organisasi kementerian itu betul-betul bisa efektif.

Selanjutnya kabinet mendatang juga akan banyak diwarnai dengan anak-anak muda.

"Ya, bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak? Tapi dia harus mengerti manajerial, dan mampu mengeksekusi program-program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak," kata Jokowi.

Baca Juga: Di Ujung Masa Jabatan, Apa Alasan Mahasiswa Minta Jokowi untuk Bebas Tugaskan Wiranto?

CEO Go-Jek Nadiem Makarim.
kompas.com

CEO Go-Jek Nadiem Makarim.

Jokowi menyebut era globalisasi seperti sekarang diperlukan orang-orang yang dinamis, fleksibel, dan mampu mengikuti perubahan zaman yang sangat cepat sekali.

Sementara terkait kekhawatiran bahwa anak muda belum mempunyai pengalaman dalam manajemen pemerintahan, Jokowi menilai hal itu bisa diatasi dengan keberadaan para menteri koordinator.

(Sumber: Kompas.com/Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Ardito Ramadhan, Dylan Aprialdo Rachman/ Dandy Bayu Bramasta)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest