Follow Us

Tak Ada Izin, Tolak Iming-iming Uang Hingga Didatangi Polisi, Kenapa Mahasiswa Kita Tetap Nekat Gelar Demo Dekat Istana Negara?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 17 Oktober 2019 | 17:24
Berbagai ekspresi aspirasi disampaikan mahasiswa yang berunjuk rasa di sekitar gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Selasa (24/9/2019).
KOMPAS/AGUIDO ADRI

Berbagai ekspresi aspirasi disampaikan mahasiswa yang berunjuk rasa di sekitar gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Selasa (24/9/2019).

Fotokita.net - Polda Metro Jaya telah melarang adanya unjuk rasa mulai Selasa (15/10/2019) sampai Minggu (20/10/2019). Larangan ini berupa diskresi bahwa kepolisian tidak akan menerbitkan izin unjuk rasa.

Maka, unjuk rasa BEM SI siang ini dipastikan tak mengantongi izin polisi. Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono mengklaim, larangan tersebut agar keadaan kondusif jelang pelantikan Presiden-Wakil Presiden RI terpilih 20 Oktober 2019.

BEM SI menggelar aksi unjuk rasa dengan titik kumpul di Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019) pukul 13.45.

Baca Juga: Kembali Gelar Aksi Turun ke Jalan, Ketua BEM UNJ Bilang Ada yang Tawari Mereka Uang. Lantas, Siapa Pelakunya?

Mereka ingin mendesak Presiden RI Joko Widodo untuk segera menerbitkan Perppu guna membatalkan UU KPK yang kontroversial dan akan segera berlaku per hari ini, tepat 30 hari sejak disahkan dalam Rapat Paripurna DPR, 17 September 2019 lalu.

Berbagai ekspresi aspirasi disampaikan mahasiswa yang berunjuk rasa di sekitar gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Selasa (24/9/2019).
KOMPAS/AGUIDO ADRI

Berbagai ekspresi aspirasi disampaikan mahasiswa yang berunjuk rasa di sekitar gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Selasa (24/9/2019).

Selama masa revisi hingga pengesahannya, UU KPK tersebut ramai-ramai ditolak publik, termasuk akademisi dan para pakar, karena berpeluang melemahkan lembaga antirasuah tersebut. Total, ada 26 poin di dalam UU KPK hasil revisi yang bisa melemahkan kerja KPK dalam pemberantasan korupsi.

Salah satu mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengklaim, ada seorang polisi menyambangi rumah Ketua BEM Universitas Pembangunan Nasional (UPN) sebelum aksi unjuk rasa Kamis (17/10/2019).

Baca Juga: Cegah Aksi Turun ke Jalan Lagi, Ketua BEM UNJ Bilang Pihak Kampus Tawari Mahasiswa Hal Ini

"Yang lebih parahnya di UPN mungkin. Baru pertama kalinya, ada polisi yang datang sampai ke rumah ketua BEM. Mau ngapain dia datang ke rumah ketua BEM, apakah ketua BEM kriminal?" seru orator berjaket almamater hijau di atas mobil komando dekat Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis siang.

Pernyataan ini dilontarkan si orator ketika membicarakan mengenai berbagai upaya penggembosan aksi mahasiswa.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest