Follow Us

Di Ujung Masa Jabatan, Apa Alasan Mahasiswa Minta Jokowi untuk Bebas Tugaskan Wiranto?

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 14 Oktober 2019 | 06:01
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menunjukkan foto pelaku serta senjata yang digunakan menusuk Wiranto dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (11/10/2019)
Kompas.com/Deti Mega

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menunjukkan foto pelaku serta senjata yang digunakan menusuk Wiranto dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat (11/10/2019)

Fotokita.net - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto diserang setelah meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar pada Kamis (10/10/2019) siang di Alun-Alun Menes, Pandeglang, Banten.

Polisi telah menangkap dua orang tersangka atas kasus tersebut, yakni SA dan FA. Keduanya diketahui merupakan sepasang suami istri dan disebut polisi pernah terafiliasi dengan jaringan teroris Jamaah Ansharut Dhaulah (JAD) meski statusnya masih simpatisan.

Selain Wiranto, dalam peristiwa di Pandeglang tersebut, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto juga menjadi korban. Dariyanto ditusuk oleh FA, sedangkan Wiranto ditusuk oleh SA.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menjadi korban penusukan orang yang diduga terpapar ajaran radikalisme pada 10 Oktober silam.

Baca Juga: Nyinyir di Media Sosial Soal Penyerangan Wiranto, Istri Bekas Dandim Kendari Hancurkan Karir Moncer Sang Suami yang Belum Genap 2 Bulan!

Penusukan Wiranto Disebut Rekayasa, Video Ini Ungkap Fakta Mengejutkan: Wah Kok Sudah Lengkap dengan Perban Berdarah!
@GiaPratamaMD.

Penusukan Wiranto Disebut Rekayasa, Video Ini Ungkap Fakta Mengejutkan: Wah Kok Sudah Lengkap dengan Perban Berdarah!

Organisasi mahasiswa gabungan dari berbagai kampus yang tergabung dalam Borak (Border Rakyat) prihatin dengan peristiwa itu. Borak juga menyesalkan terjadinya penusukan terhadap Wiranto.

"Borak tidak membenarkan peristiwa tersebut," ujar salah satu perwakilan Borak, Natado Putrawan dalam keterangan tertulis, Minggu (13/10/2019).

Selain itu, Borak juga menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengistirahatkan dan membebastugaskan Wiranto.

Baca Juga: Tak Lagi Berada di Ruang ICU, Wiranto Tergelak Bersama Surya Paloh Gara-gara Bercanda Soal Ini

Tersangka penusuk Menko Polhukam Wiranto
foto : kompas

Tersangka penusuk Menko Polhukam Wiranto

Hal ini, menurut Natado, perlu dilakukan demi kesehatan Wiranto, seiring akan berakhirnya Pemerintahan Jokowi-JK pada 20 Oktober mendatang.

"Demi menjaga keselamatan dan kesehatan Wiranto, Borak mendesak pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla untuk mengistirahatkan dan membebastugaskan Wiranto di akhir masa jabatannya," kata Natado.

Adapun, beberapa kampus yang tergabung dalam Borak di antaranya adalah Universitas Al-Azhar Indonesia, Universitas Budi Luhur, Universitas Moestopo, dan kampus lainnya. (Kompas.com)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest