Fotokita.net -Akbar Alamsyah, korban demo pelajar di sekitar Gedung DPR telah meninggal dunia pada Kamis, (10/10/2019). Ia menghembuskan napas yang terakhir setelah koma selama 15 hari di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Sebelum demo, Akbar Alamsyah sempat bertemu ibunya. Dalam pertemuan itu, ibunya mengaku sempat meminta Akbar agar tidak keluar rumah karena Jakarta yang saat itu sedang tidak kondusif.
Namun, sayangnya permintaan itu dilanggar Akbar. Ia dan dua temannya ikut menonton demo di kawasan Slipi.
Aksi unjuk rasa menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) yang berakhir rusuh di Kompleks Parlemen Senayan pada 24, 25, dan 30 September lalu menyisakan duka bagi keluarga tiga orang pemuda.
Berdasarkan catatan Kompas.com, sebanyak tiga orang pemuda dinyatakan tewas saat aksi unjuk rasa itu.
Polisi dan keluarga mempunyai pendapat masing-masing terkait penyebab kematian korban, bahkan masih ada kematian yang meninggalkan misteri.

Sejumlah pelajar terlibat kerusuhan di kawasan Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Mereka membakar sejumlah sepeda motor di depan pos polisi Palmerah.
1. Bagus Putra Mahenda
Bagus Putra Mahenda adalah siswa kelas XI SMA Aljihad, Jakarta Utara. Bagus tewas setelah ditambrak truk trailer di Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara pada 25 September ketika hendak mengikuti aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI.
Keinginan Bagus untuk mengikuti aksi unjuk rasa tersebut tak diketahui keluarga. Pasalnya, Bagus hanya meminta izin untuk berangkat ke sekolah pada ibunya.