Meski imbang, hasil ini sangat melegakan tim Garuda Muda karena China merupakan tim terberat yang mereka hadapi selama kualifikasi ini.
Di Grup G yang juga dihuni Filipina, Kepulauan Mariana Utara (KMU), dan Brunei Darussalam, hanya Indonesia dan China yang belum pernah menelan kekalahan.
Persaingan ketat antara kedua tim ini pun terjadi dalam hal produktivitas gol. China sudah mengalahkan Brunei (7-0), Filipina (6-0), dan KMU (15-0), sedangkan Indonesia sudah mengalahkan Filipina (4-0), KMU (15-1), dan Brunei (8-0).

Kapten timnas U-16 Indonesia, Ahmad Athallah Araihan, berjibaku dengan pemain Brunei Darussalam, Danial Hariz, pada laga ketiga Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 2020 di Stadion Madya, Jumat (20/9/2019).
Indonesia dan China akhirnya sama-sama kesulitan untuk mencetak gol lagi ketika bertemu Minggu kemarin. Kedua tim masing-masing memiliki kekuatan berbeda yang membuat laga ini berakhir imbang.
Indonesia punya kecepatan untuk menyerang, sedangkan China memiliki fisik yang lebih kuat dan postur tubuh yang lebih tinggi.
Pelatih timnas Indonesia U-16 Bima Sakti sudah meminta para pemain untuk tidak memaksa diri bermain umpan-umpan lambung mengingat tubuh para pemain China lebih tinggi.

Momen sebelum Athallah Araihan mecetak gol ke gawang Brunei Darussalam lewat eksekusi penalti, Jumat (20/9/2019)
Permainan agresif Garuda Muda ini juga bisa tercipta antara lain berkat penampilan gemilang gelandang Resa Aditya Nugraha dan bek sayap Alexandro Felix.
Kedua pemain ini rajin merebut bola dari lawan dan dengan cepat mengalirkannya ke depan. Namun, pertahanan China sulit ditembus dan kiper mereka, Li Hao, sangat cekatan menebak arah bola dan menangkapnya.