Guna memenuhi kebutuhan air, setiap hari Ana terpaksa membeli sedikitnya empat jeriken dari pedagang air keliling. ”Itu cuma cukup buat mencuci dan memasak,” katanya.
Hal itu juga dialami Masroh (48), warga RW 002 Pegadungan. Dalam sehari, ia membutuhkan setidaknya delapan jeriken untuk kebutuhan rumah tangga.
Baca Juga: Kemarau Ekstrim Menimpa. Foto-foto Ini Kisahkan Betapa Keringnya India
”Ini sudah menjadi pola setiap tahun saat musim kemarau,” ujar Masroh.

Jeriken pedagang air bersih yang dijual warga di Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (19/9/2019). Setiap hari, banyak warga membeli air bersih di sini karena kekurangan pasokan.
Sejak Senin (16/9/2019), sejumlah warga yang krisis air bersih diberi bantuan suplai air bersih gratis oleh PT PAM Lyonaisse Jaya (Palyja) dari Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sebanyak 8.000 meter kubik air bersih disediakan untuk RW yang kekeringan.
”Itu hanya bantuan sementara, saya yakin suplai itu tidak dapat mencukupi kebutuhan seluruh warga,” katanya.
Sementara itu, di Pegadungan, masih banyak warga yang membeli air dari penjual keliling. Atok (45), penjual air jeriken keliling di RW 002 Pegadungan, mengatakan, ia dapat menjual sampai 140 jeriken berukuran 21 liter per jeriken dalam sehari.
Instalasi air
Fatihien mengatakan, di sejumlah RW akan segera dibuatkan instalasi air bersih PT PAM Lyonaisse Jaya (Palyja) dari Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dari kabar terakhir, instalasi tersebut akan dipasang mulai Oktober dan diharapkan selesai pada Desember 2019.
”Untuk musim kemarau, saya cuma bisa menyampaikan kepada warga agar menghemat air. Sebab, Sungai Cisadane, muara dari Kali Maja, saat ini pun mengalami kekeringan. Saya harap warga bisa memanfaatkan suplai air gratis yang ada dengan bijak,” ujarnya. (KOMPAS/ADITYA DIVERANTA)