Fotokita.net - Kerbau-kerbau itu bukanlah kerbau liar karena memang ada pemiliknya. Ada puluhan kandang kerbau di atas permukaan Danau Panggang.
Ada tiang penyangga dan ada papan pijakan sehingga kerbau-kerbau itu bisa rebah dan tidur pada malam hari.
Kandang-kandang kerbau di atas air itu dibuat dari kayu ulin yang sangat tahan air dan cuaca. Setiap kandang rata-rata berisi sekitar 100 sampai 200 kerbau berbagai usia.
Dalam waktu-waktu tertentu, kerbau yang sudah layak dijual akan dibawa ke darat untuk dipotong atau dijual lagi sebagai bagian dari upacara adat tertentu.
Baca Juga: Terungkap, Alasan Vladimir Putin Kutip Surat Ali Imran Ayat 103 yang Bikin Heran Warga Turki

Saat mencari makan pun, kadang beberapa kerbau beriteraksi satu dengan yang lain Kompas/Arbain Rambey (ARB)
Walau tampak seperti kerbau biasa, kerbau rawa yang ada di Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, berbeda dengan kerbau-kerbau yang biasa digembalakan di darat.
Kerbau rawa (Bubalus bubalis carabanensis) tidak mencari rumput di darat melainkan memakan aneka tanaman yang ada di dalam air, bahkan kadang mereka sampai menyelam untuk memakannya.
Di danau seluas sekitar 38.000 hektar ini, ribuan kerbau tiap hari mencari makan dengan berenang di air seharian. Dengan demikian istilah bahasa Inggris water buffalo untuk kerbau rawa ini sungguh sangat tepat.

Di Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, terdapat belasan kadang kerbau. Tiap kandangnya berisi sekitar 100 kerbau Kompas/Arbain Rambey (ARB)