Follow Us

Saat Melawat Sang Ayahanda, Pak Harto Beri Pelukan dan Bisikan Pesan Mengharukan Kepada BJ Habibie yang Masih Remaja...

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 11 September 2019 | 17:41
Soeharto saat pembacakan surat pengunduran diri di Istana Merdeka, Jakarta, 21 Mei 1998.
Wikimedia/Creative Commons

Soeharto saat pembacakan surat pengunduran diri di Istana Merdeka, Jakarta, 21 Mei 1998.

Fotokita.net - Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie tengah menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto sejak 1 September 2019. Saat ini, BJ Habibie dirawat di ruangan Cerebro Intensive Care Unit (CICU), Paviliun Kartika.

Sebelumnya, Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof dr Azis Rani dalam keterangan resminya menyebutkan BJ Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.

"Dalam perawatan sekarang diperlukan pengobatan yang komprehensif, mencakup berbagai gangguan organ yang terjadi," ujar dr Azis Rani.

Terkait kondisi saat ini, dr Azis Rani mengatakan BJ Habibie masih berada dalam pengawasan ketat dan harus banyak beristirahat.

Baca Juga: Sembari Doakan Kesembuhan, Yuk Kita Intip Foto-foto Rumah Apik Milik BJ Habibie. Ada Ornamen yang Buktikan Cinta Tanpa Batasnya Pada Ainun Habibie!

BJ Habibie bersama dengan motor Bad Boy kesayangannya
Kompas.com

BJ Habibie bersama dengan motor Bad Boy kesayangannya

"Mohon doa dari semua pihak agar beliau segera diberikan kesembuhan dan kesehatan sehingga dapat beraktivitas kembali," kata dia.

Keponakan Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie, Rusli Habibie, menyebutkan bahwa seluruh keluarga dekat sudah dipanggil dan berkumpul di Paviliun Kartika, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).

Hal itu disampaikan Rusli usai dia menjenguk secara langsung BJ Habibie. "Kondisinya seperti kemarin lagi. Semua keluarga sudah dipanggil terutama anak-anak beliau, sudah di tempat," ujar Rusli, saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto.

Baca Juga: Tahukah Kita, Persahabatan Soeharto dan BJ Habibie Bermula dari Momen Duka Ini. Simak Kisah Fotonya! Segera Pulih, Pak Habibie!

B.J. Habibie dan cucunya
foto : Instagram/@putrihabibie

B.J. Habibie dan cucunya

"Baik Mas Ilham, Mas Thareq sudah ada. Kakak dan adiknya sudah lengkap. Keponakan dan anak cucu sudah dikumpulin tadi," kata Gubernur Gorontalo itu.

Bacharuddin Jusuf Habibie, begitu nama lengkap Habibie — lahir 25 Juni 1936 di Parepare, Sulawesi Selatan, 155 kilometer dari Ujungpandang.

Habibie yang punya panggilan kesayangan Rudy, adalah anak keempat dari delapan bersaudara pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan Tuti Marini Puspowardoyo, yang berasal dari Yogya.

Saat proses melahirkan Habibie di rumah, sang Ibunda tercinta dibantu oleh sanro, sebutan suku Bugis untuk bidan.

Baca Juga: Badai Pasti Berlalu, Beginilah Foto-foto Panorama Langit Nan Cantik Usai Badai Menerjang Suatu Wilayah...

Ainun Habibie saat dirawat di Munich, Jerman
Tribunnews

Ainun Habibie saat dirawat di Munich, Jerman

Di rumah yang terletak di Jalan Bau Massepe Nomor 5 Parepare itu, Habibie melewatkan masa balitanya.

Pada waktu pendudukan Jepang, keluarga Alwi Abdul Jalil Habibie mengungsi ke Kampung Lanrae, Desa Nepo, Kecamatan Mallusetasi.

Tentu, Habibie yang waktu itu masih berusia 6 tahun ikut serta.

Baca Juga: Gara-gara Wisatawan Buang Sampah Sembarangan, Rusa Pangandaran Jadi Ketagihan Kais Makanan dari Plastik Sampah. Fotonya Bikin Miris!

Nah, di Desa Lanrae itulah Habibie kecil senang berenang di sungai. Tak cuma sebentar tapi betah berjam-jam.

la juga sering memandikan kuda kesayangannya yang bernama La Bolong alias si Hitam.

Ia memang sangat gemar menunggang kuda, dan bertindak sebagai joki.

Baca Juga: Penuntut Papua Merdeka, Apakah Sudah Siap Bikin Strategi untuk Solusi Dua Kampung Darurat Kusta dan Lepra di Papua Ini?

B.J. Habibie dan cucunya
foto : Instagram/@putrihabibie

B.J. Habibie dan cucunya

Bila sedang bosan menunggung kuda, Habibie kecil kemudian sibuk main layang-layang, kadang main kelereng atau juga mallogo (permainan daerah Bugis menggunakan tempurung kelapa berbentuk segitiga).

Manakala perut sudah keroncongan, aha, ia pun lalu melahap makanan kesukaannya.

Kalau tidak bubur Manado, ya Kue Barongko (semacam kue pisang).

Baca Juga: Akui Kejahatan, Para Pemilik Rumah Bordil Ini Paksa Gadis Malang Jadi Budak Seks Hingga Tewas. Waktu Di Penjara, Pemiliknya Mati Dibiarkan Dimakan Tikus!

Pindah terus

Habibie cilik tidak lama di Parepare.

Tugas sang Ayah sebagai Kepala Jawatan Pertanian Sulawesi Selatan membuat seluruh keluarga pindah ke Makassar.

Kebetulan saat itu Overste Soeharto bertugas sebagai Komandan Brigade III Garuda Mataram untuk menumpas pemberontakan Kapten Andi Aziz.

Markas pasukan Brigade III berada di depan rumah Habibie di Jalan Klaperlaan.

Baca Juga: Tidur Bareng dengan Kambing di Dalam Gubuk Reyot, Dua Nenek Ini Terbiasa Cium Bau Kotoran yang Menyengat. Lihat Foto-foto Mereka yang Pilu Itu...

Pak Habibie dan Soeharto berboncengan naik moge
chirpstory.com

Pak Habibie dan Soeharto berboncengan naik moge

Overste Soeharto pun sering berkunjung ke rumah Habibie.

Suatu malam di tahun 1950, ayah Habibie meninggal dunia ketika tengah menjalankan sholat Isya.

Sedang ibunya sedang mengandung anaknya yang kedelapan.

"Ya, waktu itu saya yang baru berusia 13 tahun cuma bisa menangis," kenang Habibie. "Pak Harto memeluk saya, sembari berkata: sabar. Bib. Bapakmu orang baik, meninggal sewaktu sholat."

Baca Juga: Tanpa Yogyakarta, Republik Indonesia Tak Akan Pernah Ada. Lihat Foto-foto Keteladanan Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang Wajib Kita Tahu

mantan Presiden BJ Habibie saat meninggalkan lokasi usai sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI tahun 2018 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018). Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT RI ke 73.
Kompas.com/Andreas Lukas

mantan Presiden BJ Habibie saat meninggalkan lokasi usai sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI tahun 2018 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018). Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT RI ke 73.

Sang Ibu pun bersumpah di sisi jenazah suaminya untuk terus menyekolahkan anak-anaknya.

Atas anjuran ibunya, Habibie berangkat ke Bandung masuk SMP 5 dan kemudian melanjutkan di SMA Kristen Jalan Dago.

Lulus dari SMA tersebut, Habibie sempat kuliah sebentar di ITB jurusan elektro.

Tahun 1955, Habibie mendapat bea siswa untuk belajar di Jerman Barat.

Baca Juga: Demi Dapat Berkah dari Nyai Roro Kidul, Raja Mataram Lakukan Ritual Kejam Ini...

Tapi sungguh tak sia-sia ia menimba ilmu di mancanegara.

Berkat kecerdasannya yang luar biasa ia berhasil meraih gelar doktor di bidang konstruksi pesawat terbang dengan predikat summa cumlaude.

(Artikel ini pernah dimuat di Majalah Bobo dengan judul BJ Habibie, Dari Jalan Bau Massepe ke Jalan Merdeka Selatan. Ditulis oleh Herry Gendut Janarto.)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest