Sengketa ini dianggap mewakili ketegangan hubungan antara warga kota dan warga desa. Namun setelah melewati beberapa kali sidang, hakim memutuskan Maurice harus tetap dibolehkan untuk berkokok di pagi hari.
Peningkatan urbanisasi di Prancis menyebabkan terjadinya bentrokan gaya hidup masyarakat pedesaan yang semakin diserbu "orang kota".
"Daerah pedesaan harus tidak berubah dan mereka seharusnya tidak mengatakan: 'Kita seharusnya membungkam keributan pedesaan,'" kata Corrine Fesseau seperti dikutip kantor berita Reuters setelah keputusan pengadilan.
"Hari ini Maurice memenangkan perang bagi seluruh Prancis," kata Fesseau.
Maurice mendapat dukungan penduduk dan sebuah petisi elektronik guna menyelamatkannya agar tidak dibungkam mendapatkan sekitar 140.000 tanda tangan.
Pendukung lainnya mencetak wajah ayam tersebut pada kaus.
"Idenya untuk mendukung Maurice di samping juga menyatakan kemarahan bahwa seekor ayam jantan dapat dilibatkan dalam kasus hukum," kata Benoit Guitton, pedagang setempat yang menjual kaus Maurice.
"Apa selanjutnya? Apakah mereka akan melarang suara burung camar dan merpati?" demikian isi petisi yang diterbitkan situs Prancis, Mes Opinions.