Fotokita.net - Tak ada plang atau tanda yang menunjukkan bahwa rumah tingkat tiga berwarna hitam itu merupakan kos-kosan.
Kamar-kamar yang disewakan berada di lantai dua. Kamar atas berukuran 2 x 1 x 90 sentimeter, sementara kamar bawah berukuran 2 x 1,25 x 90 sentimeter.
Di dalam kamar itu sudah disiapkan kasur busa, bantal, lampu, dan stop kontak. Disiapkan juga pintu yang dibentuk seperti jendela berbahan besi yang bisa digeser ke kiri dan ke kanan.
Di luar kamar itu juga sudah ada AC atau pendingin ruangan 2 PK yang disediakan untuk yang tinggal di sleep box itu. Namun, jika kurang pendinginan pengunjung juga dapat membawa kipas angin sendiri di dalam kamar.
Para penghuni kamar di indekos ini juga benar-benar menyusun barang-barangnya di atas kasur dengan rapi agar tidak berantakan tersenggol.
Kamar ini memang didesain untuk para pekerja yang sudah lelah dan menjadikan indekos itu hanya untuk tempat beristirahat. Kos disewakan Rp 50.000 per hari.
Untuk kamar atas disewakan dengan harga Rp 300.000 per bulan, sementara kamar bawah disewakan Rp 400.000 per bulan. Biasanya rata-rata harga kosan atau kontrakan di Jakarta minimal Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi bersama Lurah Kampung Rawa Suherman melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke indekos alasleepbox di Jalan Rawa Selatan V, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Senin (2/9/2019).
Pihak pemda akan meminta keterangan pemilik usaha tersebut. "Iya ini kan tidak manusiawi, kenapa? Ya gimana caranya luas 30 meter isinya kok ada 62 kamar," kata Suherman.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi sebelumnya mengatakan, indekos ala sleep box tersebut belum memiliki izin usaha ke Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kelurahan Kampung Rawa.
"Kita berikan surat sekali, dua kali, tiga kali kalau tidak berizin akan ditutup," ujar Irwandi saat dihubungi, Jumat.
Menurut Irwandi, indekos ala sleep box itu tidak seperti indekos pada umumnya.
Menurut dia, indekos tersebut tidak manusiawi dan berbahaya bagi penghuninya.
“Kurang manusiawi dan berbahaya bagi pengekos. Apalagi kalau ada kebakaran dan bangunan seperti itu tidak ada izinnya buat keselamatan penghuni dan tidak sehat,” katanya.
Indekos ala sleep box ini banyak diincar para pendatang yang bekerja di pusat kota Jakarta. (ANASTASIA AULIA/Kompas.com)